Pemkab Gresik Ikuti Kebijakan PSBB

RAPAT: Rapat Satgas Covid-19 Pemkab Gresik beserta para pimpinan OPD terkait yang berlangsung di Ruang Rapat Graita Eka Praja, Kamis (7/1/2021) - Pemkab Gresik Ikuti Kebijakan PSBB
RAPAT: Rapat Satgas Covid-19 Pemkab Gresik beserta para pimpinan OPD terkait yang berlangsung di Ruang Rapat Graita Eka Praja, Kamis (7/1/2021).

Gresik, SERU.co.id – Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim menyatakan, Gresik akan mendukung dan mengikuti kebijakan pemerintah pusat untuk memberlakukan PSBB mulai 11-25 Januari 2021.

“Kami memantau perkembangan data kasus Covid-19 di Gresik yang akhir akhir ini semakin tinggi. Dari pantauan saya sejak tanggal 3,4,5,6 dan 7 Januari 2021, jumlah kasus Covid-19 bertambah dua kali lipat dibanding yang sembuh,” katanya, usai memimpin rapat dengan Satgas Covid-19, Kamis (7/1).

Bacaan Lainnya

Diakui Qosim, Gresik memang tidak tertera sebagai prioritas pada data yang ditetapkan sebagai kabupaten/ kota yang masuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Timur. Namun melihat situasi dan kondisi perkembangan kasus Covid-19 di Gresik yang masuk wilayah Surabaya Raya terbilang cukup tinggi. Hal ini sbagai dasar kebijakan mendukung dan penetapan PSBB di Kabupaten Gesik ini.

Saat rapat yang juga diikuti para pimpinan OPD terkait yang berlangsung di Ruang Rapat Graita Eka Praja, Qosim membahas langkah langkah persiapan pemberlakuan PSBB di Kabupaten Gresik.

Pada rapat tersebut Qosim memutuskan untuk mengaktifkan kembali chek point di beberapa wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti dan Driyorejo.

“Kami masih akan mengkaji kembali beberapa wilayah kecamatan lain yang dipandang rawan, untuk kita aktifkan kembali pos chek point tersebut,” katanya.

Selain itu, Wabup juga memerintahkan kembali untuk melakukan operasi yustisi serta razia jam malam pada warung-warung kopi dimana banyak kerumunan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Syaifudin Ghozali mendukung kebijakan yang diambil Wabup Gresik untuk memberlakukan PSBB. Dalam paparannya, Ghozali menyatakan jumlah pasien Covid-19 di Gresik saat ini meningkat tajam.

“Semua rumah sakit rujukan Covid-19 di Gresik hampir penuh. Termasuk yang ada rumah sakit lapang di Stadion Gelora Joko Samudro yang kami peruntukkan untuk pasien OTG dan Pasien Covid ringan,” katanya.

Dari 16 rumah sakit rujukan Covid di Gresik dengan kapasitas 500 tempat tidur, sudah terisi 400 tempat tidur. Sedangkan 100 tempat tidur disiapkan untuk isolasi khusus, misalnya pasien anak, bedah dan melahirkan.

Pernyataan Kadinkes tersebut juga didukung oleh PLT Direktur RS Ibnu Sina Gresik dr. Zainul Arifin, Sp.OT. Menurutnya, saat ini pihaknya tengah merawat 75 pasien Covid-19 yang parah dan sedang. Bahkan saat inidi pelayanan UGD RS Ibnu Sina Gresik sudah ada 13 antrian pasien Covid-19. (sgg/ono)

Pos terkait