Kota Malang Darurat Banjir

Kota Malang Darurat Banjir - Ketika Pada Musim Penghujan
Kota Malang Darurat Banjir
Ketika Musim Penghujan

Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang harus mencari segala cara untuk mengatasi banjir yang selalu terjadi pada setiap musim penghujan. Masalah tahunan ini, kalau tak segera dicarikan solusi bisa menyebabkan kerugian material dan non material bagi warganya.

Bahkan saat ini Kota Malang masuk dalam zona ‘Darurat Banjir’. Giat bersih-bersih aliran sungai dan selokan yang sering dilakukan oleh tim satgas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Kota Malang, seakan tak ada artinya.

Bacaan Lainnya

Imbauan yang dikeluarkan Walikota Malang, Sutiaji pada warganya agar disiplin membuang sampah pada tempatnya juga tak bisa mengurangi dampak hujan lebat yang mengakibatkan jalan-jalan utama dan permukiman warga di Kota Pendidikan ini tergenang.

Beginilah kondisi jalan-jalan utama di Kota Malang yang tergenang banjir. Kondisi semacam ini selalu terjadi tiap musim penghujan. (memo x/ist)

Misalkan saja hujan lebat yang menguyur Kota Malang, Selasa 5 Januari 2021 mulai tengah hari. Dampaknya, ada 12 titik tergenang air hujan dengan ketinggian rata-rata 50 cm. Peristiwa ini terjadi karena tingginya intensitas curah hujan yang berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB, Selasa (5/1/2021).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto menegaskan, pemicu adanya banjir ini, utama berasal dari hujan lebat yang mengguyur Kota Malang.

“Pemicu awal berasal dari hujan lebat. Selain itu penyebab kedua berasal dari volume drainase yang tidak memadahi. Berikutnya kemungkinan ada sampah yang menyumbat selokan. Maka dampaknya seperti yang kita lihat sekarang ini,” ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan faktor lain yang mengakibatkan banjir terjadi dibeberapa titik meliputi Malang Center Point, Jalan Bondowoso, Jalan Galunggung, kawasan Bareng, Kasin, Jalan Sukarno Hatta, Borobudur, Letjen Suparman, Sulfat, Raden Intan, Sawojajar, disebabkan oleh penumpukan sampah yang menutup saluran drainase.

“Kemudian dari sampah yang menutup saluran drainase, sehingga air meluap dan mengarah kejalan,” urai dia. Mengetahui kejadian banjir yang cukup sering terjadi beberapa waktu ini, BPBD Kota Malang akan berkoordinasi dengan instansi terkait maupun masyarakat, sebagai bentuk langkah kedepan mengatasi permasalahan ini.

“Pertama, dari Pemerintah Kota bersama masyarakat mengadakan gerakan angkat sampah, dan sebagainnya. Kedua adalah sumur injeksi dan biopori dalam rangka menampung air,” tuturnya.

Diakhir penjelasannya, Alie Mulyanto menghimbau kepada masyarakat supaya bersama-sama memperhatikan lingkungan salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan, supaya tidak timbul bencana seperti banjir saat ini. “Mari kita tidak membuang sampah di sungai jalan, tetapi pada tempatnya,” tutupnya.

Di tempat terpisah, banjir juga terjadi di Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji. Berawal dari drainase tersumbat sampah dan material batu di kawasan tersebut. Akibatnya saluran tersebut tidak mampu menampung air hujan, sehingga air pun meluber hingga ke jalan.

Akibatnya 4 unit rumah warga tergenang air. Rumah warga yang terdampak yakni Supiati, Juriah, Wiwik dan Indra. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kecamatan Bumiaji mengakibatkan saluran drainase dialiri debit air yang cukup besar.

“Aliran air tersebut membawa material batu dan sampah yang menyebabkan saluran drainase tersumbat sehingga air meluap ke jalan dan rumah warga,” katanya, Selasa (5/1/2021).

Karena kejadian tersebut, perlu dilakukan perluasan dimensi saluran drainase agar tidak terjadi lagi luberan air saat hujan tiba. Dan pembuatan sudetan saluran drainase yang ada di sana.

Untuk mencegah kejadian tak terulang lagi. BPBD Kota Batu meminta kepada warga untuk mengecek dan membersihkan saluran drainase. Untuk menghindari adanya banjir luberan. “Musim hujan masih akan berlangsung sampai bulan Maret mendatang, bagi warga Kota Batu untuk mewaspadai adanya bencana di sekitar dan tetap menjaga kebersihan lingkungan,” imbau Agung. (*/gab/wln/man)

Pos terkait