SMK Nasional Malang Modifikasi Sepeda Bekas Jadi E-Bike

Wawali Kota Malang mencoba e-bike karya SMK Nasional Malang. (rhd) - SMK Nasional Malang Modifikasi Sepeda Bekas Jadi E-Bike
Wawali Kota Malang mencoba e-bike karya SMK Nasional Malang. (rhd)
Wawali Kota Malang kesemsem langsung beli

Malang, SERU.co.id – Masa pandemi menjadi peluang bagi SMK Nasional Malang untuk menunjukkan eksistensi vokasionalnya. Tingginya permintaan sepeda untuk meningkatkan imunitas di tengah pandemi, menjadi ide awal kreativitas memenuhi peluang pasar.

Berbekal sepeda bekas, siswa SMK Nasional sukses menyulap 4 jenis sepeda city bike, MTB, sepeda lipat dan downhill, menjadi 4 produk kreatif sepeda listrik (e-bike). Di antaranya Commuter E-Bike, Skanala Thunder MTB E-Bike, Skanala Thunder Selly E-Bike, dan Bledek E-Bike.

Bacaan Lainnya
Empat produk e-bike karya SMK Nasional Malang. (rhd)

“Kami melihat peluang pasar itu dari meningkatnya tren bersepeda. Harganya meroket dan harus inden. Maka kami bergerak di ekonomi kreatif, bukan di pabrikan atau manufaktur. Dengan memanfaatkan sepeda bekas untuk dimodifikasi menjadi e-bike,” ungkap Kepala Sekolah SMK Nasional Malang, Drs Muhammad Taufik, MPd, disela ‘Grand Launching Produk Kreatif E-Bike dan Kewirausahaan SMK Nasional Malang,’ Sabtu (12/12/2020).

Disebutkannya, SMK Nasional Malang memiliki bengkel yang lengkap, sehingga semua proses modifikasi sepeda bekas menjadi e-bike cukup dilakukan di bengkel sekolah. Mulai pengelasan, pengecatan, hingga pemasangan part kelistrikan bisa dilakukan oleh siswa dibawah bimbingan guru.

“Siswa yang terlibat merupakan siswa yang kesulitan dalam mencari perusahaan untuk praktek industri (prakerin). Sementara baru 4-5 siswa. Nanti kalau sudah produksi massal, akan ada banyak siswa yang dilibatkan,” imbuh Taufik, sapaan akrabnya.

Meski masih berbentuk sepeda kayuh, keempatnya bisa dikendarai laiknya sepeda motor dengan kecepatan maksimal hingga 70 km/jam. Pasalnya, tenaga sepeda listrik ini menggunakan teknologi baterai lithium-ion yang harus dicharge 2-3 jam sebelum digunakan.

“Masih bisa dikayuh seperti sepeda biasa. Saat kunci kontaknya sudah dinyalakan, berubah seperti sepeda motor tinggal gas. Bisa menempuh jarak 40-70 kilometer. Tergantung jenis sepeda dan medan yang ditempuh,” beber Taufik.

Secara rinci keempat e-bike tersebut memiliki spesifikasi berbeda. Sebut saja Commuter E-Bike, bertenaga baterai Lithium 35V 15A dengan HUB 480W dan jarak tempuh 40 km; Skanala Thunder MTB E-Bike memakai baterai Lithium 36V 12A HUB 350W dan jarak tempuh 40 km; Skanala Thunder Selly E-Bike menggunakan baterai Lithium 36V 15A HUB 500W dengan jarak tempuh 40 km; Dan Bledek E-Bike menggunakan baterai Lithium 48V 12.5A dengan HUB 1000W dan jarak tempuh 70 km.

Test ride bersama Camat Sukun dan Kepala SMK Nasional. (rhd)

“Untuk harganya mulai Rp 4 juta hingga belasan juta rupiah. Tergantung jenis sepeda dan part kelistrikannya,” tandas Taufik.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengapresiasi kreativitas SMK Nasional Malang yang selaras dengan misi Kota Malang sebagai Kota Kreatif. Sehingga melalui karya kreativitas tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Wawali berharap, produk tersebut dapat terus dikembangkan untuk kepentingan masyarakat luas. Sekaligus jadi transportasi alternatif hemat energi dan ramah lingkungan di wilayah Kota Malang. Tak menutup kemungkinan Pemkot Malang juga akan menggunakan produk tersebut.

“Jika dikaitkan dengan kebutuhan Pemkot Malang, e-bike ini bisa untuk patroli menjaga keamanan ketertiban. Atau kunjungan wisata di kampung-kampung tematik di Kota Malang, mulai dari Kayutangan Heritage, Kampung Warna-warni, Kampung Tridi, hingga ke pasar burung Splendid,” ungkap Bung Edi, sapaan akrabnya, usai launching.

Sebagai bentuk apresiasi, Bung Edi langsung membeli salah satu e-bike karya SMK Nasional Malang, yaitu Commuter E-Bike senilai Rp 4 juta. Serta test ride beberapa jenis e-bike lainnya mengelilingi lapangan sekolah. (rhd)

Pos terkait