Malang, SERU.co.id – Diakhir masa studi, 58 peserta didik D4 angkatan ll Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad Tahun Pelajaran 2017-2020, memamerkan 32 produk militer tugas akhirnya seusai wisuda di lapangan upacara Poltekad, Sabtu (5/12/2020).
Terbagi 19 orang wisudawan Prodi Telekomunikasi Militer memamerkan 9 produk, 20 orang wisudawan Prodi Elektronika Sistem Senjata memamerkan 17 produk, dan 19 orang wisudawan Prodi Otomotif Kendaraan Tempur memamerkan 6 produk.

“Perlu kita sadari bersama, seiring kemajuan teknologi Alutsista milik TNI AD, sangat berpengaruh terhadap pertahanan negara dan kedudukan negara dalam diplomasi politik Internasional. Dengan beragam Alutsista baru yang dimiliki TNI AD, peran kalian menjadi sangat penting,” tutur Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal TNI A.M. Putranto, SSos.
Terkait produk tugas akhir wisudawan, lanjut Dankodiklat TNI AD, hasilnya tidak boleh berhenti. Namun terus dikembangkan hingga generasi berikutnya. Sehingga teknologi tersebut terus berkembang dan terbarukan dengan munculnya ide-ide lain yang didukung oleh Litbang.
“Progresnya sangat luar biasa. Bahkan karya mereka ini ada yang juara nasional. Artinya Poltekad tidak kalah dengan perguruan tinggi lainnya. Meski konsentrasinya khusus di militer, yaitu di pertahanan dan keamanan negara,” imbuh Letjen TNI A.M. Putranto, SSos.
Dankodiklat TNI AD menambahkan, dengan selesainya pendidikan ini, maka TNI AD mendapat tambahan Sarjana Terapan Teknik jurusan Teknik Telekomunikasi Militer, Sarjana Terapan Teknik Jurusan Teknik Elektronika Sistem Senjata, dan Sarjana Terapan Teknik Jurusan Teknik Otomotif Kendaraan Tempur. Dengan mendapatkan titel lulusan S.T.Tr. (Sarjana Teknik Terapan).
“Adapun tugas-tugas keluaran pendidikan ini, untuk me|aksanakan tugas sebagai Bintara Teknisi, Asisten Pelatih dan Instruktur/Pelatih dasar-dasar teknologi Alutsista di lembaga pendidikan jajaran TNI AD/TNI,” imbuh Dankodiklat TNI AD.

Dankodiklat TNI AD mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas terselenggaranya pendidikan ini kepada satuan jajaran TNI AD, instansi terkait dan perguruan tinggi yang telah bekerja sama dalam pendidikan ini. Serta Danpoltekad Kodiklatad beserta seluruh staf pengajar, para dosen dan unsur pendukung lainnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto, sangat mengapresiasi capaian dan konsep sarjana terapan Poltekad. Dimana prajurit dicetak kemampuan inovasi dan produk militer.
“Kualitasnya jauh diatas rata-rata sarjana terapan lainnya, padahal lulusan baru angkatan kedua. Dengan keseimbangan hard skill dan soft skill yang link and match dengan kemiliteran,” ungkap Wikan.
Menurut Wikan, sebagai lembaga pendidikan vokasi satu-satunya di bawah TNI AD, Poltekad dituntut harus bisa sebagai Centre of Army Technology. Hal ini terwujud dengan beberapa kegunaan produk tugas akhir mahasiswa yang multi fungsi. Selain dipergunakan untuk militer, bisa untuk sektor lain.
“Contohnya traktor modifikasi, bisa sebagai robot dan tank perang. Ketika tidak di medan perang, bisa untuk membajak sawah,” timpal Wikan. (rhd)