Pentingnya Menanamkan Etika kepada Pelaku Bisnis

Salma - Pentingnya Menanamkan Etika kepada Pelaku Bisnis
Salma - Pentingnya Menanamkan Etika kepada Pelaku Bisnis
Nama : Salma Auliannisa’
NIM : 201810370311351
Teknik Informatika – Universitas Muhammadiyah Malang

Seiring dengan berkembangnya zaman, tidak heran jika teknologi akan berkembang sangat pesat dan jauh dari yang kita bayangkan. Ada beberapa macam teknologi saat ini, seperti teknologi transportasi, teknologi dalam bidang ekonomi, teknologi pangan, dan masih banyak lainnya.  Salah satu teknologi yang akan dibahas adalah teknologi informasi dan komunikasi. Dalam teknologi informasi dan komunikasi, erat hubungannya dengan internet. 

Internet ialah jaringan terluas dalam sistem teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan fitur di segala dunia untuk saling terhubung. Bermacam-macam kegiatan yang dapat dilakukan di internet, antara lain membaca berita, berinteraksi dengan orang lain, bertukar informasi, hingga berbisnis.

Bacaan Lainnya

Dari keuntungan yang dapat kita lihat, tidak bisa dipungkiri jika sebenarnya internet juga bisa merugikan atau membawa dampak buruk kepada kita. Beberapa permasalahan semacam bisnis perdagangan senjata ilegal, human trafficking, pencurian informasi, pembobolan rekening, serta lain sebagainya, sudah meresahkan siapa saja yang aktif memakai internet. Maka dari itu, sebagai pengguna internet hendaknya tahu dan paham betul etika dan batasan yang ada jika ingin terjun atau turut andil ke dalam dunia bisnis yang melibatkan penggunaan internet.

Etika yang melibatkan urusan bisnis bisa dinamakan Economic Ethics. Economic Ethics mempunyai pengertian yaitu perilaku ekonomi yang mempunyai aturan  dalam ekonomi baik secara skala kecil (pribadi) maupun skala besar (institusi) turut serta dalam mengambil keputusan di bidang ekonomi, supaya dapat mewujudkan ekonomi yang jujur dan dapat menciptakan persaingan yang sehat dan dapat mendorong terbentuknya kerja sama untuk membantu perekonomian yang lebih maju.

Dalam economic ethics terdapat yang namanya etika berbisnis. Etika dalam berbisnis atau etika usaha semakin hari semakin banyak dibicarakan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya dunia bisnis di berbagai bidang. Kegiatan bisnis yang makin lama makin merebak baik di dalam negeri maupun luar negeri, telah menimbulkan tantangan baru, yakni adanya tuntutan berbisnis yang baik, etis, juga menjadi tuntutan kehidupan bisnis di beberapa negara di dunia.

Richard T.George (1986), dalam bukunya business ethics memberikan empat macam kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai cakupan etika bisnis, antara lain:

  1. Penerapan prinsip-prinsip etika umum pada praktek khusus dalam bisnis.

  2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan bisnis, tetapi juga menyoroti apakah perilaku yang dinilai etis atau tidak secara individu dapat diterapkan pada organisasi atau perusahaan bisnis.

  3. Bidang penelaahan etika  bisnis menyangkut asuransi mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika dalam berbisnis sangat menjunjung tinggi moralitas sistem ekonomi pada umumnya serta sistem ekonomi suatu negara pada khususnya.

  4. Etika  bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluas lebih dari sekedar etika, seperti misalnya ekonomi dan teori organisasi.

Dalam keempat bidang tersebut, etika bisnis sedikit banyak membantu para pelaku bisnis untuk melakukan pendekatan permasalahan secara moral dalam bisnis secara tepat dan efisien. Etika bisnis akan memberikan banyak pelajaran yang dapat ditanamkan kepada pelaku bisnis bahwa bisnis yang berhasil tidak hanya yang menuai keuntungan secara material saja, melainkan bisnis yang bergerak dengan didasari oleh etika yang dimana tidak terlepas dari rasa tanggung jawab sehingga dapat memelihara hubungan baik antar manusia yang terlibat dalam bisnis tersebut.

Jika disimpulkan, etika bisnis memiliki tujuan yang penting yaitu menanamkan kesadaran tentang etika yang berlaku dari kegiatan bisnis dan manajemen. Etika bisnis juga dapat menghapus stigma buruk dimana pencitraan bisnis seringkali dianggap sebagai kegiatan yang penuh dengan hal kotor dan dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan usahanya dengan licik semata-mata hanya karena uang.

Dalam etika bisnis, terdapat  prinsip yang dimana harus ditanamkan juga kepada pelaku bisnis. Prinsip ini telah dikemukakan oleh Sonny Keraf (1998), yaitu:

1.Prinsip Kejujuran

Prinsip kejujuran harus ditanamkan agar para pelaku bisnis mempunyai sikap bahwa sesuatu yang dipikirkan berarti sesuatu yang dikatakan, sementara apa yang dikatakan adalah sesuatu yang dikerjakan. Prinsip ini mengedepankan kepatuhan dalam melaksanakan komitmen serta perjanjian yang sudah disepakati. Seperti contoh, andai seseorang membeli barang kepada penjual secara online maupun lewat marketplace, maka penjual harus mengirimkan barang yang sebenar-benarnya. Tidak boleh kurang maupun lebih. Hal ini berlaku juga kepada pembeli, pembeli harus mengirimkan uang yang sebenar-benarnya, tanpa disengaja mengurangi atau berbohong kepada penjual dengan berpura-pura sudah mentransfer uangnya.

2.Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi menanamkan sifat agar pelaku bisnis memegang teguh kemandirian, tanggung jawab, dan kebebasan. Hal ini mempunyai arti bahwa orang yang mandiri adalah orang yang mampu memutuskan segala tindakan berdasarkan kemampuan sendiri yang dimana berlandaskan dengan apa yang diyakini dan bebas dari hasutan, tekanan, serta ketergantungan.Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip ini menanamkan kesadaran apabila dalam menjalankan bisnis memerlukan win-win solution, di mana setiap mengambil keputusan dan tindakan bisnis yang dilakukan, harus diupayakan agar semua pihak merasa diuntungkan.

3.Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menuntut pelaku bisnis agar menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak yang terlibat secara adil dengan tidak membedakan siapapun dari berbagai aspek.

4.Prinsip Integritas Moral

Prinsip integritas moral adalah prinsip yang menanamkan keteguhan untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dari tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi agar tertanam kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati, baik harkat dan martabatnya.

Dengan demikian, etika dan prinsip dalam berbisnis hendaknya terus berjalan beriringan agar dapat menciptakan dunia bisnis yang bersih tanpa adanya penipuan ataupun salah satu pihak merasa dirugikan. Terutama untuk pelaku bisnis yang bergerak dalam media online, seperti berjualan di media sosial maupun di marketplace. Kejujuran sangat perlu ditanamkan agar bisnis dapat berjalan lancar serta memegang amanah para pembelinya.

Pos terkait