Banyuwangi SERU – Pergerakan saham PT Merdeka Cooper Gold TBK (MDKA) melesat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berkat kenaikan harga saham ini, Kabupaten Banyuwangi juga sangat diuntungkan. Pasalnya Banyuwangi yang memiliki 229 juta saham di MDKA yang awalnya senilai Rp 400 miliar, kini menjadi Rp 1,38 triliun.
Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pergerakan nilai saham MDKA ini terusera gkak naik, pada tahun 2015 IPO di hargai Rp 2 ribu per dengan nilai saham saat itu sebesar Rp 400 miliar, kemudian nilai sahamnya terus naik, hingga pada Senin (26/8/2019) nilai per lembarnya Rp 6050,-
“Naiknya cukup signifikan, sekitar 300 persen. Dari awal nilai saham Pemkab Banyuwangi sebesar Rp 400 miliar, naik menjadi Rp 600 miliar, dan bergerak terus hingga saat ini mencapai Rp 1,4 triliun,” kata Anas, usai menyerahkan penghargaan pemenang Anugrah Produksi Bersih, di Hotel El Royal, Senin (26/8/2019) siang.
Keberhasilan Banyuwangi ini, membuat iri kabupaten lainya. Bahkan banyak bupati maupun wali kota datang ke Banyuwangi ingin belajar. Pasalnya satu-satunya kabupaten yang memiliki saham pertambangan di perusahaan induk.
“Sekarang ini, proses perizinannya ada di Provinsi, sehingga kabupaten tidak bisa dilibatkan. Maka dari itu, Kabupaten Banyuwangi satu-satunya kabupaten yang memiliki golden share yang nilainya cukup fantastis,” paparnya.
Terkait pembagian deviden, kata bupati Anas, pada RUPS tahun lalu dirinya sempat ditawari oleh MDKA untuk mengambil deviden, namun dirinya menolak. Karena pergerakan harga sahamnya terus naik,
“Saat itu, nilai saham Pemkab Banyuwangi sebesar Rp 800 juta, Pemkab Banyuwangi di tawari MDKA untuk mengambil setengahnya, tapi saya tolak. Karena saham growth stock memberikan pertumbuhan yang lebih besar di atas pasar, sehingga alokasi sisa laba akan diinvestasikan kembali kew dalam ekspansi bisnis,” terangnya.
Kepada masyarakat Banyuwangi, jika ingin tahu berapa nilai saham Pemkab Banyuwangi, silahkan click saja di internet, semuanya serba transparan.
“Kalau ingin tahu berapa njumkah saham miliknya Pemkab Banyuwangi, langsung buka saja di internet, sangat transparan sekali,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur (Presdir) PT Bumi Suksesindo (BSI) Adi Ardiansyah Sjoekri membenarkan saham MDKA terus meningkat. Menurut, PT BSI adalah anak perusahaan MDKA yang mengelola pertambangan di Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
“Naik turunnya harga saham itu sesuai dengan mekanisme pasar, kebetulan saat ini harga log mulia sedang naik, sehingga berdampak positif bagi harga saham MDKA,” ujar Presdir PT BSI.
Tidak hanya naiknya harga saham saja, trend positif juga dicatat oleh PT BSI, sebagai pengelola tambang emas yang berhasil mencatat 15 juta jam kerja tanpa kehilangan waktu kerja. Capaian ini setelah umur produksi PT BSi yang mencapai 2 tahun
Lanjut Adi Ardiansyah Sjoekri, pihaknya pada tahun ini akan meningkatkan produksi, namun tetap mengutamakan keselamatan kerja. Walau ada peningkatan kerja, pihaknya juga tetap menjaga lingkungan.
“Targert tahun ini, memproduksi emas berkisar 180.000 Oz hingga 200.000 Oz. Hingga kuartal I-2019, MDKA telah memproduksi 46.515 Oz emas, 63,977 Oz perak, dan 4.616 ton tembaga,” pungkasnya. (tut)