Sumenep, SERU.co.id – Seorang pasien di RSUD dr H. Moh Anwar Sumenep menduga bayinya telah tertukar. Karena itu, ia memilih melaporkan kasus itu ke Polres Sumenep. “Istri saya melahirkan di RSUD. Sempat menyusui bayinya beberapa kali. Sampai kemudian ketika akan menyusui lagi kemarin, kok bayinya beda,” kata Subroto (27) warga Desa Nyabakan Barat, Kecamatan Batang-batang.
Versi keluarga, Nur Maningsih, istri Subroto melahirkan bayi perempuan di RSUD pada Jumat (13/11/2020) Kemudian,Sabtu (14/11/2020) diperbolehkan pulang. Namun bayinya tidak diizinkan pulang karena masih perlu perawatan di rumah sakit. Sebelum pulang, Nur Maningsih masih sempat menyusui bayinya.
Kemudian pada Minggu (15/11/2020), Nur Maningsih bersama suaminya kembali ke rumah sakit untuk menjenguk dan menyusui bayinya. Ketika bayinya diberikan, ternyata menurut Nur Maningsih, bayinya berbeda.
“Kata istri saya, waktu menyusui pertama, bayi kami itu gundul. Ternyata waktu kemarin kembali ke rumah sakit, bayi yang dikasihkan rambutnya lebat. Istri saya protes dan menolak menyusui karena merasa bayinya beda,” terangnya.
Saat memprotes petugas rumah sakit karena merasa bayi yang diberikan beda, petugas itu justru tidak ramah kemudian mengambil bayi itu tanpa penjelasan apa-apa.
“Kami menduga bayi kami telah tertukar atau mungkin memang ditukar. Karena memang beda. Kamj sempat memfoto bayi saat disusui yang pertama, kemudian yang kemarin itu. Wajahnya beda. Rambutnya juga beda. Mangkanya kami memilih melaporkan kasus ini ke Polres,” terangnya.
Sementara, Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliati membantah dugaan bayi tertukar itu. Ia bersikukuh tidak ada bayi yang tertukar apalagi sengaja ditukar di rumah sakit yang dipimpinnya. “Tidak ada bayi yang tertukar di sini. Mungkin hanya miskomunikasi,” tandas dr. Erliati singkat sambil berlalu. (brj/red)