Banyuwangi, SERU.co.id – Rencana aksi unjuk rasa ratusan warga Desa Karangsari korban dugaan Pungutan Liar (Pungli) pengurusan sertifikat melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) oleh oknum panitia PTSL Desa Karangsari tahun 2017 – 2018 berakhir mediasi.
Rencananya ratusan warga akan menggelar orasi di depan kantor Desa Karangsari dan didepan kantor Kecamatan Sempu. Namun Tiga Pilar Desa Karangsari (Kades, Bhabinkamtibmas dan Babinsa) berhasil membujuk warga agar permasalahan ini dimusyawarahkan baik-baik antara warga dengan panitia PTSL tahun 2017 – 2018.
Koordinator Aksi demonstrasi Sugianto mengatakan warga Desa Karangsari menghormati keinginan Kepala Desa Karangsari, Budiyono dan tiga pilar untuk menyelesaikan kasus ini tidak perlu menggerakkan massa untuk melakukan unjuk rasa.
“Kami menghormati keinginan Kades Karangsari, Budiyono dan tiga pilar Desa Karangsari, Kecamatan Sempu sehingga kami mengurungkan menggelar aksi demo. Namun jika dalam mediasi tersebut tidak menemukan titik temu, saya bersama ratusan warga Desa Karangsari korban Pungli oleh oknum panitia PTSL akan menggelar aksi besar-besaran sampai kasus ini terungkap,” tegas Sugiarto kepada SERU.co.id Selasa (10/11) siang.
Menurut Sugianto dalam pertemuan dengan Kades Karangsari dan disaksikan Kapolsek Sempu akan mempertemukan warga korban dugaan Pungli dengan panitia PTSL tahun 2017 -. 2018.
“Padahal warga sudah siap turun kejalan untuk menuntut keadilan. Berhubung Kades Budiyono menjanjikan akan dipertemukan dengan panitia PTSL kami urungkan menggelar aksi. Pak Kades Budiyono menjamin akan mempertemukan dan tadi disaksikan oleh Kapolsek Sempu,” terang Sugiarto.
Namun sambung Sugiarto jika pertemuan tersebut gagal, dirinya bersama ratusan warga akan menggelar aksi besar-besaran di depan kantor desa Karangsari dan kantor Kecamatan Sempu.
“Rencananya pertemuan perwakilan warga per Dusun akan digelar pada Selasa mendatang, jika pertemuan tersebut gagal. Jangan salahkan warga kalau menuntut keadilan dengan cara menggelar aksi demo besar-besaran,” ujarnya.
Sementara Kades Karangsari, Budiyono membenarkan dirinya menemui warga yang akan menggelar aksi unjuk rasa, dan menghimbau agar tidak menggelar aksi, agar menggelar musyawarah terkait permasalahan yang ada di Desa Karangsari.
“Saya ingin Desa Karangsari kondusif, jika ada permasalahan bisa dibicarakan, dan saya siap memfasilitasinya,” ujar Kades Budiyono.
Meski bukan di era kepemimpinannya, rencana aksi unjuk rasa tersebut ditakutkan ada yang menunggangi. Apalagi yang akan menggelar aksi unjuk rasa tersebut adalah orangnya saat Pilkades beberapa waktu lalu.
“Kalau sampai aksi unjuk rasa itu ada yang menunggangi akan semakin runyam. Makanya saya menghimbau kepada koordinator aksi unjuk rasa agar mengurungkan menggelar demo, lebih baik diakan mediasi dengan pantia PTSL tahun 2017 – 2018 agar permasalahan cepat selesai,” katanya.
“Rencananya mediasi akan digelar pada hari Selasa (17/11/2020) mendatang,” imbuhnya. (ant)