Probolinggo, SERU.co.id – Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin meresmikan Museum Artefak Rasulullah menjadi rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) VI, Kamis (22/10) di Museum Probolinggo. Diawali dengan santunan bagi anak yatim serta penyerahan berbagai bantuan diantaranya, sertifikat wakaf dari BPN Kota Probolinggo untuk lima lembaga antara lain Persyarikatan Muhammadiyah Kebonsari Kulon; MWC NU Kanigaran; Panti Asuhan Anak Yatim NU; MWCNU Kedopok; mushola di Pakistaji.
Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan beasiswa dari PT KTI Kota Probolinggo untuk 14 siswa berprestasi SD dan SMP. Bantuan keuangan khusus Provinsi Jawa Timur penyelenggaraan pendidikan diniyah dan guru swasta tahun 2020 Rp 9 juta (per tahun) untuk 61 lembaga di Kota Probolinggo. Bantuan keuangan khusus Provinsi Jawa Timur honorarium kinerja kepala sekolah/guru TK, SD dan SMP non PNS tahun 2020 sejumlah 69 orang.
Dalam sambutannya Wali Kota mengapresiasi PT KTI yang sudah memberikan support bagi dunia pendidikan berupa bea siswa serta Bank Jatim yang mendukung suksesnya acara sore itu. “Terima Kasih atas dukungan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang memberikan dukungan kepada Pemerintah Kota Probolinggo. Dengan adanya barang peninggalan sejarah Nabi Muhammad SAW ini sebuah keberkahan bagi Kota Probolinggo. Keberadaan museum menjadi wisata religi karena barang yang ada didalamnya bukan barang seperti lainnya. Tentunya, museum ini kami namakan museum Rasulullah SAW,” kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin.
Habib Hadi-sapaan wali kota- juga menjelaskan museum ini bisa disejajarkan dengan museum di luar negeri karena isinya bukan peninggalan barang sejarah biasa. Peluncurannya juga bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sehingga menjadi momentum yang spesial.
Untuk itu, museum ini adalah anugerah untuk Kota Probolinggo hingga barang-barang tersebut bisa sampai di kota ini. Habib Hadi berharap semua pihak bisa amanah menjalankan tugas dan menjaga barang peninggalan milik Rasulullah SAW dan para sahabat.
Barang peninggalan yang dapat dilihat di dalam museum antara lain surban, rambut, darah bekam, kiswah, batu sijjil, alas kaki, baju perang, pedang sayidina Khalid bin Walid serta barang bersejarah Islam lainnya.
Wali Kota Habib Hadi berpesan agar warga Kota Probolinggo bisa menyambut tamu yang datang dengan ramah. “Jaga nama baik kota, ayo menjadi warga yang betul-betul ramah dan baik. Karena mereka (tamu) berbondong-bondong ingin ziarah melihat barang peninggalan Rasulullah SAW dan para sahabat. Kami ingin museum ini bisa berlanjut lama di Kota Probolinggo dan mengembangkan museum baru sesuai dengan rencana,” terangnya.
Operasional museum Rasulullah SAW akan menerapkan protokol kesehatan, antara lain semua pengunjung wajib bermasker, diukur suhu badan, mencuci tangan sebelum masuk museum dan ada pembatasan jumlah pengunjung. Secara teknis, setiap hari museum dibuka selama 9 sesi, satu sesi selama 30 menit untuk 40 pengunjung. Bagi pengunjung yang rentan seperti anak-anak untuk sementara dilarang masuk. “Saya hanya bisa menyampaikan rasa syukur alhamdulillah artefak itu ditakdir berada di kota ini. Mudah-mudahan ada keberkahan, kita juga lebih sering bersholawat dan cinta kepada rasulullah. Dengan bersholawat kita berharap memperoleh syafaatnya” imbuh Habib Hadi.
Peresmian museum Rasulullah SAW ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan pita di pintu masuk oleh wali kota. Kemudian bersama Wawali Mochammad Soufis Subri, Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin dan tamu lainnya masuk ke dalam museum yang didalamnya didesain seolah berada didalam kakbah. “Ini sangat istimewa bagi saya. Bisa memandang dan melihat langsung, semakin menambah kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan museum ini bisa berjalan sesuai harapan dan membawa keberkahan,” ujar Habib Hadi usai keluar dari museum. (adv/dod/ono)