Malang, SERU.co.id – Usai sukses dengan program Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan (GNLSP). Kembali Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang meluncurkan program filantropi yang dilakukan dari masyarakat untuk masyarakat, yaitu Gerakan Bangkit Bangsaku, di Aula Malang Strudel, jalan Semeru, Kota Malang, Rabu (14/10/2020).
Gerakan Bangkit Bangsaku dilaksanakan di ACT pusat dan 61 cabang ACT di Indonesia. Dengan melibatkan stakeholder, korporasi, komunitas, dan lainnya, untuk menggerakkan seluruh lapisan masyarakat dalam membantu sesama.
“Gerakan Bangkit Bangsaku ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk terlibat aktif mengentaskan kemiskinan, baik selama pandemi hingga akhir pandemi. Kami fokuskan berbagai bentuk kegiatan pada tiga sasaran program, yakni sosial, ekonomi dan kesehatan,” ungkap Branch Office Malang ACT Diki Taufik Sidik, didampingi Saiful Anam, Marketing Communication ACT Malang
Disebutkan Diki, program sosial meliputi tanggung jawab sosial terhadap pangan sebagai kebutuhan dasar manusia yang wajib dipenuhi. Pasalnya, tidak semua masyarakat Indonesia mampu mengecap pangan bergizi dalam kehidupan sehari-hari.
“Melalui Wakaf Distribution Center, Sahabat Guru Indonesia dan Sahabat Dai Indonesia serta Operasi Pangan Gratis dan Operasi Warung Gratis, ACT siap menjadi pionir penggerak kebangkitan Indonesia,” beber Diki.
Sementara program ekonomi menyasar pada kesenjangan pendapatan, Pemutusan Hubungan Kelja (PHK), pemberian modal usaha, dan lainnya, melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro serta Sahabat Usaha Mikro Indonesia.
“Masih banyak petani yang terlilit hutang rentenir. Sehingga mereka dimodali untuk bangkit hingga batas waktu tertentu,” imbuhnya.
Sedangkan program kesehatan menyasar pada fasilitas kesehatan yang kurang memadai, angka kematian akibat penyakit atau wabah mematikan, dan lainnya. Selama masa pandemi, ACT berikhtiar untuk memberikan layanan kesehatan seperti Penyemprotan Disinfektan, Pembagian Hygiene Kit, masker, APD, dan lainnya.
“Dengan aksi-aksi kemanusiaan Gerakan Bangkit Bangsaku ini, harapannya masyarakat bisa kembali bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Atau istilahnya, Habis Gelap, Bangkitkan Terang,” tandas Diki.
Dalam kesempatan itu, beberapa narasumber memberikan motivasi untuk sama-sama bangkit dengan memanfaatkan peluang yang ada. Pasalnya, melalui kebersamaan atau gotong royong, segala permasalahan dapat teratasi bersama.
Diantaranya, Prof Hariyadi, seorang praktisi pertanian, pengembang benih padi bibit unggul, Direktur Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu.
“Saat kita menanam, tidak sekedar menanam padi. Namun juga lainnya, membangun perikanan, peternakan dan lainnya. Sehingga terbentuk ketahanan pangan yang berdaulat sesungguhnya,” ungkap salah satu petani yang turut dalam program pengembangan lahan pertanian 5.000 hektar bersama ACT.
Sementara, Coach Askan Setiabudi, motivator dan mentor berbagai UMKM terkenal di Malang, serta Owner Kedai Motivator, membawakan tema “Mempertahankan Bisnis di tengah Krisis.” Dan Ustadz Hendra Ubay, seorang Dai Muda dan Ketua Hijrah United, serta Mudir Ma’had Cordova Al-Mubarokah, membawakan tema “Bersatu dan berjamaah dalam barisan ummat”. (rhd)