International Coffee Day, Pegiat Kopi Malangan Gratiskan Ribuan Cup

Kompak bersinergi mengolah racikan kopi
Kompak bersinergi mengolah racikan kopi. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih, sekitar 20-an kedai kopi di Malang Raya membagikan kopi gratis di depan salah satu kedai kopi di kawasan jalan Sigura-gura, Kota Malang, Kamis (1/10/2020). Acara ‘Berbagi 1000 Cup Kopi Gratis’ ini sekaligus memperingati International Coffee Day 2020, atau Hari Kopi Sedunia, yang jatuh pada 1 Oktober.

Selain berbagi kopi, para pegiat kopi ini juga berbagi ilmu terkait kopi secara mendalam. Pasalnya, selama ini masyarakat umumnya berpikir bahwa kopi identik dengan rasa pahit dan warna hitam pekat. Padahal jika diulik, kopi memiliki karakteristik dan cita rasa beragam, baik secara asal tanaman maupun dalam pengolahannya.

Bacaan Lainnya

“Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa kopi tidak selamanya pahit. Sebab beda tempat, berbeda pula karakter dan rasa yang dihasilkan biji kopi. Keunikan karakter dan rasa kopi Malangan dan Jawa Timur itu berbeda-beda, meski di wilayah yang hampir sama. Misal sama-sama dari Dampit itu bisa berbeda,” ungkap Kelvin Andreas Tangka, koordinator acara.

Pegiat Kopi Malangan bagikan cup kopi ke pengendara yang melintas. (rhd)
Pegiat Kopi Malangan bagikan cup kopi ke pengendara yang melintas. (rhd)

Dalam kesempatan tersebut, sengaja komunitas ini mengangkat kopi khas Malangan dan Jawa Timur. Meski pada kenyataannya, kopi Nusantara juga tak kalah nikmatnya. Sebab penikmat kopi maupun masyarakat Malang Raya lebih akrab dengan kopi Malangan dan Jawa Timur.

“Contohnya kopi arabika Gunung Kawi yang memiliki karakter karamel, aromanya seperti kayu manis dan acidnya seperti lemon sitrus. Sensasi cita rasa yang berbeda tentunya juga akan diperoleh dari kopi arabika Kawi, arabika Semeru, arabika Ijen, arabika Arjuna,” bebernya.

Disebutkannya, kopi Malangan memiliki banyak jenis kopi dengan kualitas yang tidak kalah dengan kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga petani dan penjual kopi seperti mereka tak kehilangan varian, ketika jenis biji kopi tertentu susah didapatkan. Sekaligus harapan untuk terus meningkatkan produksi dan kualitas biji kopi khas Malangan dan Jawa Timur.

“Oleh sebab itu, dalam Hari Kopi Sedunia ini, kami ingin memperkenalkan bahwa kopi Malang atau kopi Jawa Timur ini juga enak dan berkualitas,” serunya.

Free Coffee, menarik perhatian pengendara yang melintas. (rhd)

Senada, salah satu penggiat kopi khas jalanan, Andi ‘Himung’ Destanto, menyebutkan, melalui event ini, harapannya semakin memperkuat silahturahmi antar pemilik kedai kopi dan petani kopi dalam meningkatkan kesejahteraan.

“Selain sebagai bentuk syukur, event ini sekaligus ajang silaturahmi para penggiat kopi Malang Raya. Kami menjadi semakin solid. Dari masing-masing kedai kopi, turut menyumbangkan biji kopi berkualitas dengan seikhlasnya, untuk dibagikan kepada masyarakat,” tandas Andi.

Sebut saja komunitas kedai yang tergabung, di antaranya Cantigi Coffee, Himung Kopi, Kopiku, Lotta, Gubug Coffee, Bandulan, Sinau Kopi, Kopipancal, Instalasi Kopi, OTW Kopi, Ngledom, Auf Coffee, Coffee 19, Bomz Coffee, Philoskopi, Garasi, Klangenan, dan lainnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait