Tiongkok, SERU.co.id – Ribuan warga di barat laut China dinyatakan positif terpapar penyakit bakteri brucellosis, akibat kebocoran di sebuah pabrik biofarma. Diketahui dari Komisi Kesehatan Lanzhou, jumlah warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 3.245 orang.
Bakteri brucella sering terbawa pada ternak hewan. Gejala yang dirasakan oleh pasien adalah sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan. Penyakit ini sering disebut dengan demam Malta atau demam Mediterania. Orang yang terpapar, kemungkinan dapat mengalami gejala kronis hingga menyebabkan pembengkakan pada organ tertentu.
Wabah brucellosis diketahui berasal dari kebocoran sebuah pabrik farmasi biologis di Zhongmu Lanzhou pada akhir Juli hingga akhir Agustus 2019 lalu. Pabrik tersebut menggunakan disinfektan dan pembersih yang sudah kadaluwarsa saat memproduksi vaksin brucella yang digunakan untuk hewan.
Hasilnya, bakteri dalam limbah gas tidak hilang sepenuhnya. Gas itu selanjutnya membentuk aerosol yang mengandung bakteri dan terbawa udara. Para ahli mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi susu mentah yang berasal dari sapi atau domba. Hal itu guna menghindari penyebaran brucellosis.
Dikutip dari Pusat Pencegahan dan Penularan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyebaran penyakit ini sangat jarang terjadi antar manusia. Biasanya, manusia terinfeksi akibat makanan yang dikonsumsi telah terkontaminasi bakteri brucella.
Sebanyak 11 rumah sakit umum akan memberikan pemeriksaan secara rutin dan gratis bagi pasien yang terpapar brucellosis. Namun hingga saat ini, belum terdapat pengumuman resmi mengenai kompensasi terhadap pasien.
Sejauh ini, Komisi Kesehatan Lanzhou telah memeriksa sebanyak 21.847 orang dari jumlah penduduk kota keseluruhan 2,9 juta orang. China sebelumnya pernah menghadapi brucellosis pada tahun 1980-an. (hma/rhd)
Wabah Brucellosis Akibat Kebocoran Pabrik Biofarma di China
