Pasca Terima Keluhan Petani, Satpol PP Kota Batu Imbau Pemain Layangan Agar Tidak Merusak Sawah Ladang

Pasca Terima Keluhan Petani, Satpol PP Kota Batu Imbau Pemain Layangan Agar Tidak Merusak Sawah Ladang
Satpol PP Kota Batu mengingatkan pemain layang-layang di lapangan Sendratari Arjuna Wiwaha agar tidak memasuki lahan pertanian. (ist)

Batu, SERU.co.id – Belum lama ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batu menerima keluhan masyarakat khususnya petani di wilayah RW 6 Kelurahan Sisir Kota Batu. Pasalnya, warga yang bermain layang-layang, menyebabkan area pertanian rusak dan terinjak-injak akibat aktivitas yang sedang marak belakangan ini.

Sekretaris Satpol-PP Kota Batu, Fariz Pasharella Shahputra, kepada SERU.co.id, mengatakan, pihaknya menerima 5 perwakilan warga pada awal pekan ini. Mereka juga sebelumnya telah mengadu pada Kelurahan setempat didampingi oleh Babinsa dan bhabinkamtibmas. Atas keluhan tersebut pihaknya juga langsung turun ke lapangan melakukan survei.

Bacaan Lainnya

“Jadi memang benar adanya aktivitas layangan itu dilakukan pada sore hari hibgga menjelang maghrib,” serunya.

Fariz melanjutkan, akibat sawah ladang mereka yang diinjak-injak para pemain layangan, membuat tanaman milik petani rusak sehingga terjadi kerugian. Tidak hanya itu, ternyata ditemukan pula sisa aktivitas mabuk-mabukan dengan ditemukannya sejumlah botol Miras di area tersebut. Aktifitas bermain layangan itu juga mengganggu kegiatan petani yang sedang menggarap sawahnya.

“Atas arahan dari bapak pimpinan, kami melakukan operasi dengan terjun ke lokasi yang disebutkan oleh warga pelapor,” imbuhnya

Setibanya di lokasi, Satpol PP Kota Batu langsung melakukan sosialisasi kepada warga yang ditemui sedang bermain layang-layang. Pada intinya, menurut Fariz, mereka boleh melakukan aktivitas layangan tapi tidak sampai merusak kawasan pertanian. Hal ini akan memunculkan kerugian dari petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil menanam di sawah/ladang mereka.

“Kalau terus rusak berulang-ulang, akan membutuhkan waktu lama untuk petani bisa mulai menanam lagi. Ini pasti akan merugikan mereka,” tukasnya. (dik/mzm)

Pos terkait