Bekasi, SERU.co.id – Gempa bumi bermagnitudo 4,7 mengguncang wilayah Karawang dan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8/2026) malam. Getarannya terasa luas hingga Purwakarta, Depok, Bandung, Jakarta, Tangerang, bahkan Pandeglang. Sebanyak 101 jiwa di lima kecamatan Karawang terdampak dan 37 rumah rusak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa pertama terjadi pukul 19.54 WIB dengan kekuatan M4,7. Tak lama berselang, gempa susulan M2,1 mengguncang pukul 20.16 WIB. Hingga pukul 22.39 WIB, total enam kali gempa susulan tercatat dengan magnitudo 1,9–3,9.
“Gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust). Dampaknya dirasakan cukup luas, mulai skala intensitas II MMI (dirasakan sebagian orang, benda ringan bergoyang) hingga IV MMI (dirasakan nyata di dalam rumah),” seru Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
baca juga: BMKG Sebut Suhu Dingin di Pulau Jawa Sebagai Fenomena Alamiah Musim Kemarau
BPBD Kabupaten Karawang melaporkan, 37 rumah dan empat fasilitas umum rusak akibat gempa. Sebanyak 38 keluarga atau 101 jiwa di lima kecamatan terdampak, yakni Telukjambe Barat, Pangkalan, Klari, Ciampel dan Tegalwaru.
“Total 10 kejadian gempa bumi tercatat di Karawang hingga Kamis pagi. Kami terus melakukan assessment di lokasi dan menyiagakan Satgas PB BPBD Karawang 24 jam penuh,” ujar Analis Bencana BPBD Karawang, Bambang Yogi Alfiyan, Kamis (21/8/2026).
Yogi menyebut, kebutuhan mendesak warga terdampak saat ini adalah makanan, minuman, selimut dan alas tidur. Ia juga mengingatkan, masyarakat agar tetap tenang serta tidak mudah terpengaruh isu tak bertanggungjawab.
baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa Dahsyat Kamchatka
BMKG menegaskan, hingga kini belum ada indikasi tsunami akibat gempa ini. Namun masyarakat diminta waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
“Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak jelas,” pungkas Daryono. (aan/mzm)