Batu, SERU.co.id – Investasi di Kota Batu mengalami peningkatan 100 persen dalam setahun. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Batu dalam forum evaluasi investasi bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Hotel Aston Inn, Kota Batu, Kamis (31/7/2025).
Wali Kota Batu mengungkapkan, mulai kuartal II 2024 sampai kuartal II 2025, investasi di Kota Batu meningkat dari Rp800 miliar menjadi Rp1,6 triliun. Hal ini menjadi bukti bahwa kemudahan perizinan dan komunikasi intensif dengan investor membuahkan hasil. Pemerintah Kota Batu berupaya untuk terus menciptakan iklim investasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, meski dengan keterbatasan lahan yang tersedia.
“Banyak lahan yang sebelumnya menganggur kini diaktivasi menjadi usaha produktif,” serunya.
Namun, pada kesempatan yang sama, Wali Kota Nurochman juga menyerukan bahwa Pemkot akan melakukan pemantauan intensif selama 3-6 bulan ke depan. Hal ini untuk memastikan komitmen investor terwujud. Wali Kota juga mengingatkan semua pelaku usaha, tanpa terkecuali, untuk mematuhi regulasi daerah.
“Komunikasi yang kami fasilitasi harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata. Jika ada pelanggaran atau itikad tidak baik, tindakan tegas akan diambil. Kami memahami keinginan berbisnis, tetapi perlu ada pengertian bersama terhadap proses dan tantangan yang dihadapi pemerintah,” tegas Cak Nur sapaannya.
Cak Nur menambahkan, Pemkot Batu akan memprioritaskan investasi yang selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan. Termasuk ketaatan pada regulasi lingkungan, penyediaan ruang terbuka hijau, dan pengelolaan air hujan melalui sumur resapan. Langkah tersebut, bagi Wali Kota Batu, tidak hanya melindungi investasi dari risiko bencana.
“Tetapi juga memastikan APBD dapat dialokasikan untuk kepentingan masyarakat secara optimal,” imbuhnya.
Di depan para undangan dan investor di Kota Batu, Wali Kota juga mengaku telah melakukan terobosan kebijakan untuk mempercepat proses perizinan. Termasuk penyesuaian Dasar Pengenaan Pajak (DPP) dan Standar Nilai (SN).
“Kami ingin menghilangkan persepsi lama bahwa perizinan di Batu sulit. Kini, tidak hanya satu konsultan yang terlibat, sehingga proses lebih transparan dan efisien,” pungkas Wali Kota. (dik/ono)