Malang, SERU.co.id – Menanggapi pemberitaan mengenai pencemaran mikroplastik di perairan Sungai Brantas, Perum Jasa Tirta I (PJT I) memberikan klarifikasinya melalui rilis resmi yang disampaikan Direktur Utama PJT I, Raymond Valiant Ruritan.
Menurut Raymond, pihaknya menyambut baik penelitian dari sejumlah mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya maupun Malang pada bulan September 2020 ini, atas keberadaan sampah mikroplastik di dalam air, khususnya di Sungai Brantas.
“Namun PJT I perlu menyikapi dengan hati-hati hasil penelitian para mahasiswa ini. Karena persoalan mikroplastik ini, tidak dapat disimpulkan hanya dengan contoh air dari beberapa titik saja, untuk menggambarkan keseluruhan kondisi yang ada,” klarifikasinya.
Maka, lanjut Raymond, untuk memperoleh pemahaman mengenai kondisi dan dampak dari mikroplastik di Sungai Brantas, PJT I akan melakukan penelitian dengan melibatkan metode ilmiah yang teruji, tata cara pengambilan contoh yang representatif dan analisis yang sesuai panduan.
Disebutkannya, mikroplastik adalah semua butiran plastik dengan ukuran <5 mm. Sebagian dapat diamati secara visual, namun semakin kecil ukurannya, maka memerlukan metode yang lebih khusus untuk mengetahui jumlah dan kerapatannya. Penelitian mikroplastik tidak hanya melihat kandungannya di dalam air secara visual atau memakai kaca pembesar, karena terbatas sifatnya.
“Untuk penelitian secara visual, perlu mikroskop dengan pembesaran setidaknya 100x, dan terhadap mikroplastik dengan ukuran <200 mikron memerlukan instrumentasi dengan fourier transform infrared (FITR),” papar peraih IPK 3,97, saat menempuh magister Teknik Sipil UB 2007 ini.
Mikroplastik belum termasuk dalam parameter pemantauan kualitas air untuk baku mutu air sungai sebagaimana Peraturan Daerah Jatim Nomor 2 Tahun 2008. Pasalnya, baru sekitar 2 tahun terakhir mikroplastik ini mengemuka.
Untuk itu, pihaknya akan mengundang para mahasiswa yang telah memperhatikan Sungai Brantas untuk berdiskusi mengenai mikroplastik ini dalam waktu dekat.
“Mari diskusi dan edukasi untuk sama-sama menempatkan persoalan ini secara proporsional. Dan mengikhtiarkan pengurangan pemakaian plastik,” tandasnya. (rhd)