Banyak Beras Premium Diduga Oplosan Ditarik dari Pasaran

Banyak Beras Premium Diduga Oplosan Ditarik dari Pasaran
Sidak beras premium yang diduga oplosan di sejumlah toko di Kabupaten Malang. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Ditengah ramainya berita terkait beras yang diklaim sebagai beras premium namun terindikasi oplosan, kini tampaknya sejumlah merek beras premium yang diduga oplosan sebagian besar sudah ditarik di pasaran.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DLH) Kabupaten Malang, Mahila mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat 26 merek beras premium oplosan yang beredar di Kabupaten Malang. Namun dalam kurun waktu beberapa pekan ini, beberapa merek beras tersebut sudah mulai langka.

Bacaan Lainnya

“Jadi penarikan itu memang dari pabrik atau dari distributor. Yang kami lihat itu gak banyak lah dari satu toko, satu retail itu hanya satu dua saja. Jadi yang kami himpun enam (merek) itu dari beberapa toko dan retail,” seru Mahila, saat dikonfirmasi SERU.co.id, beberapa waktu lalu.

Mahila menerangkan, dari temuan hanya beberapa merek yang mereka dapatkan di lapangan. Hal tersebut membuktikan sebagian besar beras-beras yang dikemas sebagai beras premium itu sudah tidak lagi diedarkan.

“Yang kita dapati 6 dan 20 yang lain kan sudah tidak beredar. Ini merugikan masyarakat ya. Nampaknya ini sudah berangsur-angsur ditarik semua,” terangnya.

Mahila menuturkan, selain menipu masyarakat dengan kemasan premium, merek-merek beras tersebut juga memiliki risiko besar untuk kesehatan tubuh yang mengkonsumsinya.

“(Risiko) besar, jadi kalau beras oplosan itu dia sudah pasti kadang-kadang beras lama. kemudian dipoles lagi, yang jelas kalau di (beras) dimasak akan kelihatan benyek dan basah, kemudian cepat basi,” ungkapnya.

“Kalau dikonsumsi itu tentu bikin diare, sakit perut dan sebagainya, tapi kalau yang pake pewarna ini lebih banyak lagi. mungkin dalam waktu dekat tidak terasa, tapi dalam jangka waktu yang lama akan berpengaruh pada kesehatan yang mengkonsumsi,” imbuh Mahila.

Sehingga, dirinya menghimbau masyarakat agar lebih teliti dalam memberi beras terutama beras premium. (wul/mzm)

Pos terkait