Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang mengapresiasi suksesnya acara Turnamen Catur Bhayangkara Chess Day. Posisi juara didominasi peserta luar daerah, sehingga kompetisi ini diharapkan menjadi ajang evaluasi diri dan mengasah kemampuan bagi atlet Kota Malang.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, gelaran acara ini merupakan semarak HUT Bhayangkara ke-79. Terselenggaranya acara ini merupakan wujud sinergi yang baik, sehingga acara bisa diikuti banyak peserta.
“Alhamdulilah, pesertanya sangat banyak dan ini terbukti para juara banyak dari luar Kota Malang. Terimakasih kepada banyak pihak yang telah bersinergi menyukseskan pertandingan ini,” seru Wahyu, saat menutup turnamen di MCC, Minggu (13/7/2025) petang.
Wahyu tak mempersoalkan meski para jawara berasal dari luar daerah. Menurutnya, menang atau kalah merupakan hal yang lumrah terjadi dalam suatu kompetisi.
“Adanya turnamen ini merupakan salah satu keinginan atlet cabor catur, walaupun mereka sudah sering bertanding. Ini merupakan suatu momen instrospeksi diri untuk mengasah kemampuan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengaku takjub, pertandingan ini memberikan pelajaran berharga. Pasalnya, peserta tidak hanya dari usia dewasa, bahkan banyak anak-anak dengan peserta termuda berusia 5 tahun.
“Turnamen ini membuktikan bahwa olahraga catur masih menjadi primadona dan sarana untuk mempererat kebersamaan. Olahraga ini melatih kita meningkatkan daya pikir, sekaligus ajang membina generasi muda,” jelasnya.
Wahyu berharap, Turnamen Catur Bhayangkara Chess Day akan menjadi momen tahunan. Momen ini sejalan dengan visi misinya, terutama terkait program 1.000 event.
“Mari kita perbanyak event yang mengundang daya tarik masyarakat luas dari berbagai daerah. Dengan kolaborasi yang baik dapat meningkatkan kunjungan wisata maupun mendorong ekonomi UMKM,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono mengatakan, turnamen ini bukan sekadar perlombaan. Tapi menjadi wujud nyata bahwa kepolisian memiliki kepedulian terhadap pembinaan generasi muda.
“Kami ingin Hari Bhayangkara dirayakan bukan hanya dengan seremoni. Tapi juga dengan kegiatan yang positif dan berdampak,” tuturnya.
Turnamen Catur Bhayangkara Chess Day menjadi sarana menyalurkan bakat olahraga berpikir. Ia menuturkan, banyak juga anggota kepolisian yang mengikuti perlombaan, seperti dari anggota Polres Madiun hingga Polda Jatim.
“Turnamen catur ini sebagai wadah menyalurkan bakat dan kecintaan pada olahraga berpikir yang diikuti banyak orang. Hal ini membuktikan event ini mendapat perhatian nasional, serta Kota Malang berhasil menjadi tuan rumah yang baik,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolresta Malang Kota dan Wali Kota Malang berkesempatan berbincang dengan peserta anak-anak. Bahkan peserta anak-anak itu mampu bertanding dengan sportif dan tidak menangis saat kalah.
Ketua Percasi Kota Malang, Tatit Budi Sucahyo mengaku tak menyangka, turnamen ini mendatangkan banyak peserta. Ia menilai, waktu persiapan terbilang singkat dan para atlet berlatih di tengah keterbatasan waktu.
“Alhamdulillah, pesertanya banyak, ada 642 peserta dari Sabang sampai Merauke. Dan beruntungnya banyak sekali dari adik-adik kita pelajar yang hadir bertanding,” ucapnya.
Tatit meyakini, apabila persiapan lebih matang dengan jangka waktu panjang bisa menghadirkan ribuan peserta. Oleh karena itu, ia berharap Turnamen Catur Bhayangkara Chess Day menjadi ajang tahunan.
“Harapan kami, semoga Bhayangkara sukses selalu dan akan memberikan yang terbaik seperti ini lagi. Bagi para atlet Kota Malang, jadikan event ini sebagai ajang pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan,” pungkasnya. (bas/rhd)