Ukir Sejarah, Kota Malang Raih 115 Medali Emas Jelang Penutupan Porprov IX Jatim

Ukir Sejarah, Kota Malang Raih 115 Medali Emas Jelang Penutupan Porprov IX Jatim
Kepala Disporapar Kota Malang mengungkapkan Kota Malang berhasil pecah rekor sepanjang gelaran Porprov. (bas)

Malang, SERU.co.id – Kota Malang berhasil mengukir sejarah sepanjang gelaran Porprov di Jawa Timur. Satu hari menjelang penutupan Porprov IX Jatim, Kota Malang telah meraih 115 medali emas.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi mengungkapkan, para atlet telah berjuang keras. Ia merasa bangga atas capaian tersebut dan menjadi momentum luar biasa bagi Kota Malang.

Bacaan Lainnya

“Perolehan ini merupakan buah dari kerja keras, strategi pembinaan yang terarah, serta semangat luar biasa para atlet. Ini jelas pencapaian terbaik sepanjang sejarah Porprov bagi Kota Malang, bisa menembus angka 115,” seru Baihaqi, Jumat (4/7/2025).

Jika dibandingkan dengan capaian pada Porprov dua tahun lalu, Kota Malang saat itu hanya meraih 97 medali emas. Sehingga Baihaqi optimis, menjelang akhir gelaran Porprov IX Jatim, Kota Malang masih terus menambah pundi-pundi medali emas.

“Dari pengamatan langsung di venue atletik, hari ini saja kita mendapatkan tambahan dua medali emas, satu perak dan satu perunggu. Terimakasih atas perjuangannya para atlet,” ungkapnya.

Kini, Kota Malang selaku tuan rumah Porprov IX Jatim mampu menyalip banyak daerah pesaing. Dari segi perolehan jumlah medali emas, hanya bersaing ketat dengan Kota Surabaya di posisi teratas.

“Kalau kita lihat data Porprov, hanya Kota Surabaya yang secara konsisten ada di puncak klasemen. Kota lain belum pernah mencapai angka 100 lebih,” jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras banyak pihak dari KONI, pemerintah, para atlet hingga masyarakat. Meski demikian, ada sejumlah hal yang harus dievaluasi untuk perbaikan ke depan, terkhusus untuk cabor atletik.

“Cabang atletik memiliki 46 nomor lomba dan menjadi penyumbang medali strategis. Tapi sampai saat ini masih belum punya lintasan lari yang benar-benar sesuai standar,” terangnya.

Ia menegaskan, kekurangan ini harus jadi perhatian bersama. Sangat disayangkan apabila potensi cabor atletik Kota Malang tidak ditopang dengan fasilitas memadai.

Cabor lainnya seperti catur, dayung dan senam juga disebut sebagai pendulang medali yang melebihi target awal. Peningkatan prestasi juga terjadi di beberapa cabor baru seperti Hapkido.

“Artinya pembinaan kita sudah mulai menunjukkan hasil. Tapi tentu semua itu harus dibarengi dengan keberlanjutan, jangan berhenti setelah Porprov ini selesai,” tegasnya.

Porprov IX Jatim akan resmi ditutup pada Sabtu (5/7/2025) malam di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Menjelang penutupan, Kota Malang menargetkan tambahan medali emas dari beberapa cabor final yang masih bertanding, terutama dari cabang bela diri.

“InsyaAllah, masih ada peluang menambah emas besok. Tapi apa pun hasil akhirnya, kita bangga,” tandasnya. (bas/ono)

 

Pos terkait