Malang, SERU.co.id – Tim Tenis Beregu Putri Kota Malang akhirnya meraih medali emas pertama Porprov IX Jatim. Usaha keras berbuah manis setelah berhasil menaklukkan tim dari Kota Blitar.
Ketua Pelti Kota Malang, Mirza Ronald Adi Saputra mengatakan, ini adalah capaian medali emas pertama pada cabor tenis. Total ada 7 medali emas yang diperebutkan, sedangkan target Kota Malang meraih 2 medali emas.
“Sebenarnya kemarin untuk regu putra kami juga punya potensi melangkah lebih jauh di babak final. Tapi sayang, atlet andalan kami cidera saat babak awal,” seru Mirza, Rabu (2/7/2025).
Atlet tersebut terpaksa dirawat di IGD. Usai tragedi itu, Pelti Kota Malang harus puas dengan perolehan medali perunggu.
“Namun pada kategori perorangan, Insyaallah kami akan lebih maksimal, berjuang di partai tunggal putra. Untuk ganda campuran perorangan, yang kami turunkan adalah Sabri dan Aileen yang main di tuggal pertama,” bebernya.
Mirza optimis, cabor tenis mampu menyumbangkan prestasi 2 medali emas untuk Kota Malang. Capaian tim Tenis Beregu Putri hari ini, menurutnya adalah harga mahal atas kerja keras dan latihan intensif para atlet.
“Ini adalah refunds dari tim beregu putri dimana saat Porprov dua tahun lalu, kami kalah dengan Kota Blitar di babak final. Dan ini refund yang sangat telak bagi kami, karena skornya langsung 2 kosong dan disaksikan langsung oleh pendukung kami sendiri,” ungkapnya dengan bangga.
Senada, Pelatih Tenis Lapangan Kota Malang, Idun Syafaati menyampaikan, apresiasi atas perjuangan Tim Tenis Beregu Putri. Ia optimis, cabor tenis mampu meraih medali emas sesuai target.
“Saya cuma memberikan support semangat kepada atlet, karena apapun dapat terjadi di lapangan. Meskipun pukulan lawan ebih keras, tapi pasti bisa,” ujarnya.
Idun menerangkan, ada empat pemain yang dikeluarkan dalam pertandingan tenis lapangan beregu putri. Target medali emas tetap sama seperti Porprov sebelumnya dan akan berusaha maksimal untuk meraih medali emas perorangan.
Dalam pertandingan tadi, Aileen Aurelia membuka pertandingan dengan kemenangan telak 8-0 atas lawan dari Kota Blitar. Sementara itu, Sephia Sapta Widiyantono menunjukkan kemampuan terbaiknya dengan mengalahkan lawan 9-7 pada babak kedua.
Berkat kegigihan atlet Kota Malang, pertandingan tidak dilanjutkan ke babak ketiga. Pasalnya, Kota Malang sudah unggul 2-0.
Aileen Aurelia Farraz mengatakan, persiapan yang ia lakukan sudah cukup lama. Ia sering berlatih bersama rekan-rekan atletnya saat pagi maupun sore hari.
“Awalanya saya deg-degan, karena saat Porprov sebelumnya sempat kalah dengan atlet Kota Blitar. Tapi waktu main, akhirnya saya menemukan momentum yang pas dan akhirnya lanjut terus sampai menang,” ucapnya.
Hal serupa juga dialami Sephia Sapta Widiyantono. Ia mengaku sempat merasa grogi saat bertanding, meski sebelumnya pernah mendapatkan medali emas perorangan.
“Saat pertandingan sempat grogi, deg-degan sekali, tapi saya optimis bisa dan akhirnya menang. Yang membuat optimis, karena ini Porprov terakhir saya mengingat sudah memasuki batas usia maksimal,” pungkasnya. (bas/rhd)