St. Petersburg, SERU.co.id – Indonesia dan Rusia memperkuat hubungan bilateral melalui penandatanganan empat MoU strategis. Mencakup pendidikan tinggi, transportasi, digitalisasi dan investasi. Kesepakatan ini sebagai bagian dari upaya memperluas kerja sama di berbagai sektor prioritas.
Presiden Putin menegaskan, posisi strategis Indonesia bagi Rusia dan menyebut RI sebagai mitra kunci di kawasan Asia Pasifik. Putin juga mengungkapkan, volume perdagangan kedua negara meningkat tajam. Dengan lonjakan sebesar 40 persen selama empat bulan pertama 2025 dibanding periode tahun sebelumnya, mencapai 4,3 miliar dolar AS.
“Rusia siap memperkuat pasokan minyak dan gas alam cair ke Indonesia. Kolaborasi perusahaan Rusia Zarubezneft dan Pertamina dalam pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur sebagai proyek besar yang tengah berjalan,” seru Putin, dikutip dari CNN, Jumat (20/6/2025).
Tak hanya itu, Rusia juga menawarkan kolaborasi dalam pengembangan energi nuklir untuk tujuan damai. Termasuk di sektor kesehatan, pertanian dan pelatihan tenaga ahli.
Kemitraan juga diperluas ke bidang teknologi tinggi, meliputi kerja sama luar angkasa, pengembangan kota pintar dan kecerdasan buatan (AI). Selama ini, lebih dari 500 pelajar dan profesional Indonesia telah mendapat pelatihan di Rusia.
Dari sisi pariwisata dan hubungan antarwarga, Rusia menunjukkan komitmen kuat dengan memulihkan penerbangan langsung Moskow–Bali. Serta membuka Konsulat Jenderal di Bali sejak Januari 2025.
Baca juga: Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen
Empat nota kesepahaman (MoU) yang diteken mencakup berbagai sektor strategis:
1. Kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI dan Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia.
2. Kerja sama transportasi antara Kementerian Perhubungan RI dan Kementerian Perhubungan Rusia.
3. Kerja sama pengembangan digital dan media massa antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia.
4. Platform investasi bilateral senilai 2 miliar euro, melalui kerja sama Danantara dan Russian Direct Investment Fund (RDIF).
Sementara itu, Presiden Prabowo menyampaikan, apresiasinya terhadap peran besar Rusia dalam membantu Indonesia. Terutama pada masa awal kemerdekaan saat masih bernama Uni Soviet.
Baca juga: Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC, Prabowo Siapkan Penghargaan bagi Bill Gates
“Uni Soviet pada saat itu, yang di dalamnya Rusia menjadi inti, banyak membantu kami tanpa syarat memberatkan. Rakyat Indonesia tidak akan pernah lupa,” ujar Prabowo, dikutip dari situs resmi Sekretariat Presiden.
Prabowo menyebut, berbagai infrastruktur penting di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Seperti gedung, jembatan, rel kereta api, hingga pabrik, dibangun dengan bantuan Rusia.
“Kerja sama Indonesia-Rusia saat ini tengah memasuki babak baru, lebih luas dan bermakna. Seiring dengan meningkatnya kerja sama di seluruh bidang,” pungkasnya. (aan/mzm)