Sekartaji X Festival Bromo 2025 Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional Berkelanjutan dan Inklusif

Sekartaji X Festival Bromo 2025 Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional Berkelanjutan dan Inklusif
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina menyampaikan sambutan. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Upaya mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif, diperlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan. Khususnya di wilayah Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo dalam kolaborasi kegiatan Sekartaji X Festival Bromo 2025 oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang. Untuk memperkuat resiliensi ekonomi daerah melalui pengembangan sektor-sektor unggulan sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina mengatakan, upaya untuk memperkuat sinergi antar pihak, KPwBI Malang menyelenggarakan SEKARTAJI. Yakni Sinergi Menuju Ekonomi yang Kreatif, Tangguh, Teruji, dan Terdigitalisasi (Sekartaji) 2025 di Hotel Grand Mercure Malang, Selasa (17/6/2025).

Bacaan Lainnya

“Penyelenggaraan Sekartaji X Festival Bromo 2025 diharapkan mampu meningkatkan pemahaman stakeholders Bank Indonesia. Utamanya terkait arah kebijakan dan strategi di bidang ekonomi dan keuangan untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah di wilayah Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo,” seru Febrina, dalam sambutannya.

Foto bersama para peserta Sekartaji X Festival Bromo 2025. (rhd)

Disebutkannya, melalui sinergi tersebut dapat memberikan usulan strategi, inovasi dan rekomendasi kebijakan yang implementatif. Dalam pengembangan sektor unggulan daerah secara berkelanjutan. Serta membangun sinergi antara lembaga keuangan, akademisi dan pemerintah daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

“Sebagaimana tema Sekartaji tahun ke-4 ini. Yakni Sinergi Memperkuat Resiliensi Perekonomian Menghadapi Dinamika Global Melalui Pengembangan Sektor Unggulan Daerah,” terang Febrina.

Acara dibuka Welcoming Speech dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina; dilanjutkan Opening Speech dari Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ridzky Prihadi Tjahyanto; Gubernur Provinsi Jawa Timur diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. Muhammad Aftabuddin Rijaluzzaman, SPt Msi.

Serta dihadiri Kepala Daerah di wilayah kerja BI Malang, Pimpinan DPRD Kota Malang, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Kota Malang. Serta Pimpinan Instansi Perangkat Daerah, perbankan, asosiasi, akademisi dan media.

Dalam kesempatan tersebut, diberikan penghargaan TP2DD Award, di antaranya:
– Kategori IETPD Terbaik 2024 kepada Kota Batu,
– Kategori KKPD Terakselerasi 2024 kepada Kota Malang, serta
– Kategori PAD Terdigital 2024 kepada Kota Pasuruan.

Selain itu, juga diberikan penghargaan kepada perbankan dengan kategori Best Cash Management kepada BCA Kanwil VII Malang. Dilanjutkan pemberian penghargaan IKRApreneur kepada UMKM yang telah berhasil masuk Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA). Seperti Bang Zay, Febby Ayusta, Nora Indonesia dan Pela Nusa.

Sebagai wujud upaya kolaborasi dan sinergi dalam pengendalian inflasi melalui pemenuhan komoditas bahan pangan pokok. Dalam Sekartaji 2025 dilaksanakan seremoni penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kerja Sama Antar Daerah (KAD). Bersama Pemkot Probolinggo Pemkab Pasuruan dan Pemkab Blitar, serta KAD antara Pemkab Malang dan Pemkab Ponorogo.

Dilanjutkan talkshow ekonomi dengan menghadirkan 3 narasumber, yaitu:
1) Badan Pembangunan Nasional (Bapenas), Imron Rosadi Surya,
2) Chief Economist PermataBank, Josua Pardede dan
3) Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya Prof. Dr. Moh. Khusaini, SE MSi MA.

Adapun tiga hal penting yang disampaikan dari sesi talkshow. Di antaranya:

– Pertama, pentingnya menjaga dan menumbuhkan optimisme dari seluruh pemangku kepentingan. Serta pelaku usaha di daerah dalam menghadapi dinamika perekonomian.
– Kedua, pemerintah daerah dan pelaku usaha harus dapat mengoptimalkan berbagai peluang di wilayahnya untuk membangun resiliensi ekonomi daerah.
– Ketiga, ekonomi kreatif dan pariwisata dapat menjadi new source of growth bagi daerah Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo. Di tengah upaya mempertahankan kinerja sektor pertanian dan manufaktur. (rhd)

Pos terkait