Mahasiswa UMM Lahirkan Pebisnis Online

Universitas Muhammadiyah Malang setiap tahunnya mewajibkan mahasiswanya untuk terjun langsung ke masyarakat sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Saat kondisi pandemi seperti sekarang ini, tidak menjadikan alasan kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan. Kegiatan pengabdian tersebut dapat dilakukan di daerah masing-masing dan diwajibkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Pengabdian tersebut juga tidak dibatasi jenis kegiatannya sehingga setiap kelompok dapat melakukan kegiatan pengabdian sesuai dengan kreasinya, seperti yang telah dilakukan oleh Kelompok PMM 83.

Kelompok PMM 83 mengusung tema “Pengabdian Masyarakat Untuk Penguatan Ekonomi Dalam Mengatasi Ketidakpastian Pasar Melalui Pelatihan Penjualan Online”. Lima anggota yang terbagi di dua daerah ini, yaitu di Desa Sepuh Gembol Kabupaten Probolinggo dan Desa Tunggul Wulung Kota Malang, telah melaksanakan pelatihan penjualan online bersama warga setempat yang telah memiliki usaha maupun masyarakat yang masih ingin memulai dunia bisnis online. Kegiatan pelatihan telah dilaksanakan sejak awal agustus hingga berakhirnya bulan agustus. Pelatihan yang diberikan mulai dari pelatihan pembuatan toko online di marketplace yaitu di Lazada, dekorasi toko online, mengunggah foto produk, hingga tips dan trik menaikkan trafik penjualan di Lazada.

Hasil pelatihan ini telah dirasakan oleh beberapa peserta, salah satunya yaitu Fajar peserta pelatihan yang berasal dari Desa Sepuh Gembol. Usaha yang digeluti Fajar saat ini yaitu penjualan teh herbal. Pada awalnya Fajar melakukan kegiatan promosinya melalui media sosial yang dimilikinya, namun setelah adanya pelatihan yang diberikan mengenai penjualan di Lazada, Fajar mencoba membuka peluang usahanya dengan mendaftarkan usahanya di Lazada. “Kebetulan salah satu anggota kelompok ini kan teman saya, lalu saya ditawari buat ikut kegiatan pelatihan ini. Menurut saya kegiatan ini dapat bermanfaat untuk usaha saya, jadi saya ikut aja. Dan syukurnya ini benar-benar membantu, kemaren-kemaren akhirnya saya dapet orderan pertama saya. Bener-bener seneng mbak, saya bakal banyak belajar lagi tentang Lazada ini”, tutur Fajar.

Tidak hanya peserta dari Desa Sepuh Gembol, salah satu peserta dari Desa Tunggul Wulung juga telah merasakan manfaat berjualan online di Lazada. Seperti yang dirasakan oleh Nurul, pemilik usaha masker organik. “Saya jualan sejak tahun 2018, selama ini saya jualan di media sosial milik saya. Ya Alhamdulillah bisa berjalan sampai sekarang. Saya juga coba jualan di shope, ya masih berjalan tapi lebih lancar di media sosial. Mungkin karna saya juga belum tau cara buat maen di shopee. Dengan adanya mbak-mbak dan mas buat kegiatan seperti ini, saya lebih berani buat coba jualan di marketplace lain lagi yaitu di Lazada ini karna kan pasti dibimbing dan diarahkan. Ya semoga kegiatan-kegiatan seperti ini bisa berlanjut dan semakin banyak” jelas Nurul.

disclaimer

Pos terkait