Malang, SERU.co.id – BKN (Badan Kepegawaian Negara) mendukung penyediaan guru Sekolah Rakyat yang akan dimatangkan oleh Kemensos. Di Kota Malang, rencana pembukaan Sekolah Rakyat diharapkan akan menyerap tenaga pendidik dari rekrutmen baru.
Kepala BKN, Prof Zudan Arif Fakhrullah mengungkapkan, program tersebut sangat bagus untuk meningkatkan partisipasi pendidikan. Hal tersebut mampu mendorong peningkatan kualitas SDM di Indonesia.
“Sekolah rakyat ini sangat bagus, karena semua masyarakat harus mendapatkan kesempatan sekolah. Sedangkan di Indonesia saat ini angka sekolah kita baru delapan tahun, padahal di negara maju lima belas tahun lebih,” seru Zudan.
Zudan memaparkan, angka delapan tahun rata-rata sekolah itu setara kelas 8 SMP/MTs. Rendahnya angka tersebut, karena akses pendidikan belum merata dan masih ada angka putus sekolah seperti akibat kemiskinan.
“Kalau tingkat partisipasi sekolah dan tingkat lamanya sekolah meningkat, pasti terjadi peningkatan demokratisasi, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Sekolah Rakyat ini akan berdampak pada banyak hal,” urainya.
Dalam upaya mendukung program ini, BKN RI menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan kementerian terkait. Khususnya dalam hal penyediaan tenaga pendidik yang memadai.
“Kami akan bahas dengan Kemensos untuk penyiapan guru Sekolah Rakyat. Dari BKN akan mendukung penyiapan SDM, baik dengan re-mapping guru maupun redistribusi tenaga ASN,” ujar pria yang baru ditunjuk menjadi Kepala BKN itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menuturkan, Sekolah Rakyat siap dibuka. Teknis pengadaan guru akan dibahas lebih lanjut dengan kementerian terkait.
Baca juga: Kota Malang Siap Buka Sekolah Rakyat Dukung Program Presiden Prabowo Entaskan Kemiskinan
“Sekolah Rakyat akan dibuka tahun ajaran baru 2025/2026 ini. Teknis pengadaan guru akan kami bahas dengan kementerian,” katanya.
Meski demikian, pengadaan guru diharapkan tidak menyerap tenaga pendidik yang sudah ada. Diakui Suwarjana, Kota Malang masih kekurangan guru untuk mengajar di sekolah-sekolah.
“Harapan kami, perekrutan guru ini tidak merekrut yang sudah ada. Tapi benar-benar merekrut yang baru, karena kalau merekrut yang sudah ada, kami masih kekurangan guru,” tuturnya.
Kebutuhan guru Sekolah Rakyat di Kota Malang, sebanyak lima sampai sepuluh guru jenjang SD dan sepuluh guru jenjang SMP. Jumlah tersebut masih bersifat sementara, karena di tahun pertama hanya dibuka dua rombel SD dan dua rombel SMP. (ws13/rhd)
