Malang, SERU.co.id – Warga Sulfat digegerkan kemunculan ular piton sepanjang 4,5 meter. Satlinmas Bunulrejo beberkan kronologi kejadian hingga ular berhasil dievakuasi.
Anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Bunulrejo, Gangsar mengungkapkan, awalnya ada warga yang melintas di kawasan Taman Sulfat Timur, Kelurahan Bunulrejo. Saat berada di dekat taman, warga tersebut melihat keberadaan ular piton di saluran air.
“Kejadiannya Minggu (11/5/2025) malam, sekitar pukul 21.45 WIB. Seekor ular Piton raksasa sepanjang kurang lebih 4,5 meter ditemukan di saluran air dekat taman warga,” seru Gangsar.
Usai menemukan ular tersebut, warga segera melaporkan kepada petugas Linmas setempat yang tengah berjaga. Saat itu, Gangsar tidak sendiri, ia ditemani satu rekannya.
“Kami langsung merespons cepat laporan warga. Kami langsung berkoordinasi dengan menghubungi Tim SAR,” ungkapnya.
Gangsar menjelaskan, pihaknya menghubungi Tim SAR Bhayangkara Malang. Tak butuh waktu lama, Tim SAR bergegas datang untuk melakukan proses evakuasi secara profesional.
“Kami memang sudah rutin berjaga setiap malam. Tapi kejadian seperti ini baru pertama,” urainya.
Kedatangan Tim SAR sontak memantik rasa penasaran warga. Warga Sulfat mulai berkumpul di sekitar lokasi untuk mengamati proses evakuasi ular piton.
Salah satu anggota SAR, Bo Sholeh mengatakan, proses evakuasi dilakukan oleh empat anggota SAR. Proses evakuasi memakan waktu hingga 30 menit.
“Ukurannya besar sekali, mungkin seukuran tiang telepon. Tapi syukurlah, dengan peralatan lengkap serta prosedur keamanan ketat, tidak sampai membahayakan warga,” ujarnya.
Meski proses penangkapan berjalan lancar, terdapat tantangan yang dihadapi saat ular piton bersembunyi di balik semak dan genangan air. Setelah proses evakuasi berjalan lancar, Lurah Bunulrejo memberikan apresiasi kepada seluruh pihak.
Lurah Bunulrejo, Winarko menyampaikan, apresiasi kepada Linmas dan Tim SAR. Keberhasilan itu tidak luput dari sinergi yang baik antara Linmas dan Tim SAR.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Ini bukti bahwa kekompakan dan kesiapsiagaan perangkat kelurahan dan relawan mampu menciptakan rasa aman di tengah masyarakat,” ucapnya.
Menurut Winarko, keberadaan ular piton itu tidak lepas dari kondisi cuaca saat ini. Di tengah musim pancaroba, hewan-hewan melata berpotensi muncul di sekitar pemukiman.
“Warga diimbau, agar tetap waspada terhadap keberadaan hewan liar, terutama di area sekitar taman dan saluran air. Linmas menunjukkan, keamanan warga bukan hanya slogan, melainkan komitmen nyata yang dijaga setiap malam,” tutupnya.
Setelah peristiwa tersebut, Tim SAR melakukan observasi terhadap ular piton tersebut. Kemungkinan akan dilepaskan di habitat yang aman dan jauh dari permukiman. (ws13/ono)