Gereja Katedral Ijen Gelar Misa Arwah Doakan Paus Fransiskus

Gereja Katedral Ijen Gelar Misa Arwah Doakan Paus Fransiskus
Umat Katedral Ijen mengikuti Misa Arwah Paus Fransiskus dengan khidmat. (ws13)

Malang, SERU.co.id – Gereja Katedral Ijen menggelar Misa Arwah untuk mendoakan Paus Fransiskus, dipimpin oleh Uskup Malang. Dalam kesempatan tersebut, Uskup Malang mengungkapkan pesan perdamaian yang menjadi pesan terakhir sang pemimpin Gereja Katolik se-dunia.

Uskup Keuskupan Malang, Mgr Henricus Pidyarto Gunawan OCarm mengungkapkan, Paus Fransiskus merupakan tokoh besar. Sosoknya sangat dihormati bukan hanya di kalangan umat Katolik saja, tapi juga di kalangan semua umat beragama.

Bacaan Lainnya

“Semua umat beragama merasa sangat kehilangan sosok Paus Fransiskus. Tidak sedikit tokoh di dunia membuat karya tulis tentang beliau, karena beliau sangat aktif menyuarakan perdamaian,” seru Henricus, Sabtu (26/4/2025).

Henricus menjelaskan, ada banyak teladan hidup yang bisa dipetik dari kehidupan Paus Fransiskus. Mulai dari kesederhanaan, kerendahan hati, cinta kasih kepada sesama manusia dan memiliki hati melayani sebagai seorang pemimpin sekaligus bapa umat.

“Bahkan sehari sebelum wafat, tepat di Hari Minggu Paskah beliau masih sempat menyerukan perdamaian bagi Israel dan Palestina. Perang harus dihentikan dan umat Katolik di Gaza harus terus hidup dalam doa,” ungkapnya.

Alumni Pontificio Istituto Biblico itu mengingatkan, kekhawatiran Paus Fransiskus jika umat tidak lagi hidup dalam doa. Pasalnya, doa merupakan kehidupan orang yang percaya menjadi fondasi kasih dalam mewujudkan perdamaian bagi dunia.

Uskup Keuskupan Malang, Mgr Henricus Pidyarto Gunawan mengingatkan, pesan perdamaian Paus Fransiskus. (ws13)

“Beliau merupakan tokoh yang sangat menjunjung tinggi solidaritas kepada semua umat manusia. Beliau membela orang miskin, orang yang terpinggirkan dan orang-orang yang terdampak konflik bersenjata seperti teladan Yesus Kristus mengasihi dunia,” bebernya.

Terakhir, Henricus mengajak umat Katolik dimanapun berada memohon kepada Tuhan, agar pesan perdamaian Paus Fransiskus terus dihidupi umat. Ia pun mengutip ayat Alkitab dalam terjemahan bahasa Indonesia, Injil Yohanes pasal 14 ayat 27 tentang damai sejahtera dari Tuhan.

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu,” ucapnya membacakan ayat Alkitab.

Baca juga: Babinsa Klojen Monitoring Keamanan Ibadah Akhir Tahun di Gereja Betlehem

Terpisah, Penanggung Jawab Liturgi Gereja Katedral Ijen, Heribertus Heru menururkan, umat sangat antusias mengikuti misa. Terdapat kurang lebih 800 umat Katolik yang mengikuti Misa Arwah.

“Semua gereja di wilayah Keuskupan Malang menggelar Misa Arwah untuk mendoakan mendiang Paus Fransiskus. Khusus untuk Katedral Ijen mengadakan dua kali kegiatan, pertama tirakatan di hari Kamis dan kedua Misa Requiem atau Misa Arwah,” ujar Heru, sapaan akrabnya.

Heru menuturkan, misa hari ini merupakan rangkaian terakhir yang digelar sebelum pemakaman Paus Fransiskus. Ia mengatakan, Paus Fransiskus akan dimakamkan hari ini di Basilika Santa Maria Maggiore.

“Mengingat adanya perbedaan waktu, jadi kami mengadakan serentak di pagi hari. Kegiatan ini dilayani oleh 15 imam atau romo,” kata Heru.

Baca juga: Babinsa Bareng Monitoring Ibadah Natal di Gereja GPDI Imanuel Pantekosta

Terakhir, Heru berharap, semua umat Katolik bisa meneladani perjuangan Paus Fransiskus. Ia juga mengutarakan, harapannya bagi pemimpin Gereja Katolik selanjutnya.

“Kami berharap, siapapun yang akan terpilih menjadi paus selanjutnya dapat melanjutkan apa yang sudah dilakukan Bapa Suci Paus Fransiskus. Terutama terkait perdamaian, bela rasa, kepedulian kepada orang-orang miskin, itu yang diharapkan bisa dilanjutkan. Beliau sosok yang peduli, sehingga pesan terakhirnya terkait perdamaian menjadi titk poin penting bahwa beliau hadir bagi semua orang,” pungkasnya.

Salah satu peserta misa, Kevin mengungkapkan, kekagumannya kepada Paus Fransiskus. Menurutnya, semangat perdamaian perlu dihidupi dalam kehidupan antar umat beragama.

“Beliau sosok luar biasa, wafat di momen yang indah setelah Minggu Paskah. Beliau wafat setelah kebangkitan Kristus, menandakan kebangkitan Kristus membawa pengharapan akan kedamaian dan itulah yang dihidupi Bapa Paus,” urai mahasiswa asal Kalimantan Barat itu. (ws13/rhd)

Pos terkait