Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Pariwisata Kota (Disparta) Batu menggelar kegiatan Kenduri Rupa. Acara yang berlangsung 21-25 April ini diselenggarakan di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, menampilkan karya dari 165 Perupa.
Mengawali sambutan, Kepala Dinas Pariwisata Kota (Kadisparta) Batu, Onny Ardiyanto S Sos MM mengatakan, rangkaian kegiatan Kenduri Rupa ini tidak hanya diikuti seniman lokal Batu. Namun juga dari beberapa daerah diantaranya Pasuruan, Tulungagung bahkan ada juga partisipan dari Seniman asal Italia. Acara ini diikuti perupa mulai kelas Maestro, Perupa pemula, Guru seni dan Pelajar Kota Batu yang memiliki bakat di bidang seni.
“Teknik melukis yang disajikan tidak hanya menggunakan tinta tapi juga ada yang menggunakan media arang, ada pensil, karung, lukisan mix ilusi dan lain-lain,” serunya.
Onny menyebutkan, pada Selasa, 22 April 2025 besok, juga akan dilakukan WorkShop seni rupa yang diikuti oleh peserta pelajar SMP, SMA, dan SMK se-Kota Batu.
Onny berharap, kegiatan ini dapat menjadi ruang berbagi ilmu dan pengalaman, memperkuat jejaring serta menjadi wahana pembelajaran seni yang menyenangkan dan inspiratif. Ia pun berharap pameran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi karya seni tetapi juga menjadi momentum kebersamaan dalam membangun ekosistem seni rupa yang hidup dan terus bertumbuh di Kota Batu.
“Semoga kenduri rupa menjadi agenda tahunan yang akan selalu dinantikan dan memberikan ruang luas untuk berekspresi dan berkolaborasi lintas generasi,” ucapnya.
Guru Besar Bidang Ilmu Seni Rupa, Prof. Dr. Drs. Djuli Djatiprambudi, M.Sn., dalam kesempatan tersebut turut memberikan apresiasinya terhadap kegiatan Kenduri Rupa. Ia pun memiliki kesan terhadap penyelenggaraan Pameran Besar Seni Rupa (PBSR) pada 2018 silam yang diselenggarakan di tempat yang sama, Balai Kota Among Tani. Saat itu, Pameran Seni Rupa bertema Panji tersebut diikuti oleh Seniman/Perupa se-Indonesia.
“Peristiwa itu sangat mengesankan sampai hari ini bahkan waktu itu ada apresiasi yang luar biasa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” tuturnya.
Prof Djuli kembali menyanjung Pemkot Batu yang sangat support terhadap kegiatan seni, khususnya seni rupa. Ia berharap, semangat Pameran Besar Seni Rupa di tahun 2018 itu dapat memberikan semangat bagi diselenggarakannya Pameran yang bertajuk Kenduri Rupa tersebut.
“Itu menjadi tolak ukur sinergitas antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat yang bisa saling menyambung,” imbuhnya.
Di penghujung sambutannya, Prof Djuli juga menambahkan, dengan potensi banyaknya Seniman dan Perupa di Kota Batu, ia yakin kota Batu dapat menjadi kota Seni Rupa di Indonesia. Branding tersebut menurutnya sangat menarik dengan cara pendekatan industri kreatif yang melibatkan seluruh warga.
“Kota Batu dengan potensi semacam ini tidak ada kendala yang berarti karena dengan adanya spirit SAE, ada tekad yang luar biasa dan masyarakat seniman akan mendukung dengan sangat baik sekali,” tukasnya.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Nurochmannya SH MH turut memberikan sambutan sebelum secara resmi membuka kegiatan Pameran Kenduri Rupa. Wali Kota menyebutkan, kegiatan pameran seni yang sengaja diadakan di lingkungan Pemkot Batu tidak dalam rangka “memformalkan” Seniman. Seniman menurutnya dapat terus berkarya dengan idealismenya masing-masing.
“Kami membuka diri terkait itu, karena sesungguhnya kita butuh keseimbangan yang mana ada ruang yang tidak tersentuh oleh karya yang bisa dinikmati,” ungkapnya.
Menurut Cak Nur, pihaknya semata-mata hanya ingin memberi ruang sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi. Sehingga kolaborasi ini dapat ditiru oleh daerah lainnya.
“Biarkan daerah lain iri dengan Kota Batu, dimana Seniman dan Pemerintahnya dapat berkolaborasi,” cetusnya.
Cak Nur menambahkan, dirinya juga ingin melibatkan para Seniman/Perupa untuk terlibat dalam kegiatan edukasi terhadap generasi muda untuk belajar dan cinta seni rupa. Hal ini dimaksudkan agar dalam perjalanan kehidupan mereka, ada sentuhan seni. Para Seniman dapat menjadi praktisi untuk kegiatan program pendidikan yang digagas Pemerintah Kota Batu.
“Terimakasih sekali lagi untuk Dinas Pariwisata Batu atas tindak lanjut dari kegiatan pameran seni ini,” tutupnya.
Rangkaian pembukaan Pameran Seni Rupa bertajuk “Kenduri Rupa” ini diawali dengan menggoreskan cat lukis pada kanvas yang dilakukan oleh Wali Kota Batu dan jajaran Forpimda. Setelahnya dilanjutkan dengan prosesi pengguntingan pita dan menyaksikan karya-karya dari 165 Perupa. Untuk meramaikan kegiatan, disiapkan pula beberapa tenda UMKM yang menyediakan aneka kuliner dan makanan ringan. (Adv/dik/mzm)