Malang, SERU.co.id – Memasuki H-7 lebaran atau Idulfitri 1446 H, arus mudik di Terminal Arjosari Malang baru meningkat tiga persen. Diperkirakan, lonjakan signifikan baru terjadi pada H-4 lebaran.
Kepala Terminal Arjosari, Maria Margaretha, SE MAP mengungkapkan, arus mudik mulai terlihat pada Sabtu, 22 Maret 2025. Meski demikian, belum terjadi lonjakan drastis pada H-7 lebaran.
“Berdasarkan data, lonjakan jumlah penumpang untuk angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) baru meningkat 2-3 persen dibandingkan hari biasa. Sedangkan untuk angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) belum menunjukkan lonjakan,” seru Maria, Senin (24/3/2025).
Meski demikian, pengelola Terminal Arjosari sudah menyiapkan berbagai langkah untuk menyambut lebaran. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik.
“Setiap hari kami melakukan ramp check terhadap minimal 20 kendaraan untuk memastikan kelayakan operasional bus. Bahkan kami melakukan tes kesehatan sebanyak tiga kali bagi para supir bus pada tanggal 13 Maret, 21 Maret dan 24 Maret,” ungkapnya.
Maria memastikan dalam waktu dekat terjadi lonjakan arus mudik di Terminal Arjosari. Baik arus mudik dalam provinsi maupun arus mudik luar provinsi.
“Puncak arus mudik untuk bus AKAP diperkirakan terjadi pada H-4 hingga H-3. Sedangkan bus AKDP akan mencapai lonjakan tertinggi pada H-1 dengan rute terpadat menuju Blitar,” paparnya.
Meski demikian, per hari ini sudah mulai berlaku kenaikan tarif bus. Maria mengatakan, setiap Perusahaan Otobus (PO) menerapkan tarif berbeda, dengan kisaran kenaikan antara Rp50.000 hingga Rp100.000.
Kemudian Maria menyoroti renovasi yang sudah dilakukan di Terminal Arjosari. Menurutnya, memang masih ada bagian yang perlu diperhatikan, namun secara keseluruhan sudah banyak fasilitas tersedia.
“Keamanan dan kenyamanan terminal sudah kami siapkan. Landasan sudah rapi, penerangan cukup terang, serta ruang tunggu dengan fasilitas sofa, layanan charger HP, air minum gratis dan mainan anak-anak,” paparnya.
Lebih lanjut, Maria mengatakan, layanan mudik gratis yang disediakan Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan dan lain-lain sangat membantu. Selain memudahkan pemudik, layanan tersebut juga membantu mengurangi kepadatan penumpang di terminal. (ws13/rhd)
