Uang Pecahan Kecil Langka, Penyedia Jasa Penukaran Pinggir Jalan Kulak Dari Pasuruan

Uang Pecahan Kecil Langka, Penyedia Jasa Penukaran Pinggir Jalan Kulak Dari Pasuruan
Proses penukaran uang yang dilakukan Martono dan pelanggan.(foto: wul)

Malang, SERU.co.id – Jelang Lebaran Idulfitri 1446 H, banyak penjual uang pecahan baru di pinggir jalan yang mulai bermunculan di kawasan Kecamatan Kepanjen dan sekitarnya. Pasalnya, uang pecahan kecil yang sulit didapatkan membuat mereka terpaksa membeli dari penyedia di luar daerah, salah satunya di Pasuruan.

Martono, seorang penyedia jasa penukaran uang di pinggir jalan, mengungkapkan bahwa mendapatkan uang pecahan baru kini sangatlah sulit. Selain adanya pembatasan jumlah, proses penukaran juga harus dilakukan melalui aplikasi PINTAR BI.

Bacaan Lainnya

“Sekarang pakai aplikasi pintar, mungkin karena tidak ada yang antri. Saya kulak uang ke Pasuruan di Rama Cell (penyedia penukaran uang),” kata Martono pada Kamis (15/3/2025).

Untuk memperoleh berbagai macam pecahan uang tersebut, Martono sudah melakukan kulakan sejak awal bulan puasa. Ia mengatakan, untuk setiap Rp100 ribu uang pecahan, ia harus menukarnya dengan harga Rp112 ribu.

“Sejak awal puasa, barangnya datang tanggal 5. Puasa 5 hari. Untuk Rp100 ribu, saya bayar Rp112 ribu, dan jasa dari sana Rp12 ribu,” jelasnya.

Menurut Martono, saat ini berbagai pecahan uang kecil, mulai dari Rp2 ribu hingga Rp20 ribu, sangat diminati oleh masyarakat. Ia memprediksi bahwa permintaan akan semakin meningkat menjelang H-10 hingga H-1 Lebaran.

“Seperti ini lumayan ramai, nanti saat malam takbiran makin banyak yang datang. Insya Allah habis, kalau tidak habis ya rugi kulaknya. Sekarang saya kulak Rp10 juta, kalau nggak habis, saya rugi Rp1,2 juta. Kalau rugi, bisa gulung tikar, apalagi uangnya uang hangat (pinjaman gadai),” ungkapnya.

Martono, yang sudah berjualan uang pecahan selama 18 tahun, mengungkapkan bahwa dirinya berjualan dari pukul 07.00 hingga 16.30 WIB. Namun, jika cuaca kurang bersahabat, ia akan menutup dagangannya lebih awal. (wul/ono)

Pos terkait