Jawa Timur Darurat Narkoba, Ali Muthohirin Dukung GP Ansor Jatim Lakukan Pencegahan

Jawa Timur Darurat Narkoba, Ali Muthohirin Dukung GP Ansor Jatim Lakukan Pencegahan
Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin menghadiri undangan FGD PW GP Ansor Jatim terkait pencegahan narkoba. (ws13)

Malang, SERU.co.id – Wakil Wali Kota Malang mendukung GP Ansor Jatim melakukan gerakan anti narkoba dengan pencegahan dan sosialisasi sampai tingkat ranting. Mengingat Jawa Timur darurat narkoba, lantaran menduduki peringkat kedua provinsi dengan jumlah pengguna terbanyak.

Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin mengungkapkan, pencegahan narkoba merupakan tugas besar negara. Akan tetapi, GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan harus berani maju terlibat menyukseskan tugas tersebut.

Bacaan Lainnya

“Apresiasi saya sampaikan kepada sahabat-sahabat Ansor yang pemberani, terlibat di garda terdepan pencegahan narkoba. Tentu ini merupakan langkah positif mengingat Kota Malang adalah Kota Pendidikan,” seru Ali, dalam acara FGD PW GP Ansor Jawa Timur di Blok Office Kota Malang, Selasa (18/3/2025).

Alumni Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu mengingatkan, peristiwa penggrebekan pabrik narkoba berkedok kantor event organizer tahun lalu. Kasus penggrebekan itu sempat menggegerkan Kota Malang, terlebih Kabareskrim Polri sampai turun tangan langsung ke TKP.

“Barang terlarang (narkoba) ini sangat berbahaya. Sehingga, dalam hukum pun disebut sebagai extra ordinary crime (kejahatan luar biasa),” ungkapnya.

Jawa Timur Darurat Narkoba, Ali Muthohirin Dukung GP Ansor Jatim Lakukan Pencegahan
Wakil Kabid Kesehatan dan Pencegahan Narkoba PW GP Ansor Jatim, Abdul Ghoni menyatakan, pihaknya berkomitmen mewujudkan program satu desa satu penyuluh. (ws13)

Ali Muthohirin mengatakan, peredaran narkoba sangat masif dan merusak generasi bangsa. Sehingga, pencegahan narkoba merupakan tantangan besar yang harus dilalui bersama.

“Tantangan terbesar pencegahan narkoba ini adalah peredarannya sebagian besar menyasar generasi muda. Tentu penyelesaian masalah ini tidak semudah kisah dalam film, karena mereka biasanya memiliki jaringan internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol Laut (PM) Hendratmo Budi Wibowo mengungkapkan, Jawa Timur darurat narkoba. Pasalnya, Jawa Timur menduduki peringkat kedua provinsi dengan jumlah pengguna terbanyak.

Baca juga: Safari Ramadan, Ali Muthohirin Ajak Warga Bumiayu Memperkuat Takwa Melalui Infaq

“Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat kedua dengan jumlah pengguna terbanyak setelah Sumatera Utara. Berdasarkan catatan BNNP, terdapat 554.108 pengguna di Jawa Timur,” paparnya.

Sedangkan dari jumlah kasus, terdapat 5.000 hingga 6.000 kasus narkoba di Jawa Timur setiap tahunnya. BNN berupaya melakukan tindakan pencegahan, salah satunya dengan menggandeng elemen masyarakat dan jajaran pemerintah di tingkat pusat sampai di desa.

“BNN mempunyai program Desa Bersinar yang merupakan akronim dari ‘Desa Bersih Narkoba’. Ini adalah program untuk memotong jalur peredaran narkoba di desa,”  tuturnya.

Baca juga: Wali Kota Malang Temukan Harga Telur Peternak Menurun, Namun Pasaran Masih Tinggi

Senada, Wakil Kabid Kesehatan dan Pencegahan Narkoba PW GP Ansor Jatim, Abdul Ghoni menyatakan, pihaknya memiliki elemen pusat sampai tingkat desa. GP Ansor Jatim berkomitmen melalukan pencegahan narkoba dengan sosialisasi sampai di tingkat ranting.

“Harus diakui, Jawa Timur darurat narkoba. Kami bertekad memulai gerakan Ansor Anti Narkoba, karena sebagai masyarakat sipil kita hanya bisa melakukan pencegahan,” bebernya.

Ghoni menuturkan, GP Ansor Jatim akan melakukan sosialisasi kepada para kader. Targetnya, setiap satu desa memiliki satu penyuluh yang dapat mengedukasi masyarakat di sekitarnya.

“Gerakan besar ini berkontribusi aktif bagi masyarakat dengan menggandeng Pemprov, BNNP, Polda dan stakeholder terkait. Kedepannya, kami pasti juga melakukan tes narkoba untuk para kader kami,” tutupnya. (ws13/rhd)

disclaimer

Pos terkait