Malang, SERU.co.id – Ikatan Alumni Widyagama (IKAWIGA) Malang membagikan santunan bagi 1.500 anak yatim. Wakil Wali Kota (Wawali) Kota Malang mengapresiasi kegiatan sosial tersebut sebagai bentuk upaya memperkuat takwa.
Wawali Kota Malang, Ali Muthohirin mengungkapkan, momen santunan anak yatim dan buka bersama ini harus disyukuri. Apalagi, Ikawiga berkomitmen menggalang bantuan anak yatim, dhuafa dan pekerja sosial di bulan Ramadan.
“Alhamdulillah, kita bisa berkumpul tanpa sekat di bulan Ramadan. Bagian kami di Pemkot Malang dapat bersilaturahmi dengan masyarakat,” seru Ali, Sabtu (15/3/2025) sore.
Ali mengungkapkan, melalui program santunan ini, masyarakat diajak untuk meningkatkan ketakwaan. Pemerintah berusaha hadir sembari mendengar aspirasi langsung dari masyarakat.
“Kalau silaturahmi ini bisa menghadirkan ketakwaan bagi kita, maka ini keberkahan Ramadan. Karena dengan takwa, kami bisa menghadirkan kebijakan-kebijakan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Alumni UMM itu juga mengapresiasi, program santunan anak yatim, duafa dan pekerja sosial yang digagas Ikawiga. Menurutnya, program itu mampu menyasar lebih banyak pihak yang membutuhkan bantuan.
“Saatnya kita berinfaq untuk memperkuat takwa, karena kita sadar ada nikmat Allah untuk kita berikan juga kepada orang-orang yang membutuhkan. Apresiasi bagi IKAWIGA, BRI dan anak-anak panti se-Malang Raya. Semoga tahun depan bisa menghadirkan 2.000 peserta,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikawiga, Mohammad Supriyadi mengungkapkan, pihaknya bersyukur bisa menggelar acara ini. Menurutnya, program santunan tahun 2025 lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
“Kalau tahun lalu kita tidak mengundang kepala daerah, tahun ini kita mengundang tiga kepala daerah di Malang Raya. Selain itu, jumlah peserta juga bertambah dari 1.000 peserta di tahun lalu dan 1.500 peserta di tahun 2025,” tuturnya.
Supriyadi mengatakan, peserta santunan berasal dari 28 panti asuhan yang tersebar di Malang Raya. Ia memaparkan, ada sekitar 50.000 anak yatim dan duafa di Malang Raya, namun belum semua tersentuh acara ini.
“Harapan kami ke depannya, bisa menjangkau lebih banyak anak yatim. Dana kami awalnya memang terbatas, baik bantuan dari BRI, Hotel Grand Mercure dan lain-lain. Tapi dengan kekompakan Ikawiga, dana terkumpul banyak dan bisa menjangkau banyak anak yatim, duafa dan pekerja sosial,” ucapnya.
Ikawiga ingin mengajak semua pihak lebih peduli pada anak yatim piatu. Melalui program ini, diharapkan banyak lembaga sosial masyarakat yang turut terlibat.
“Program ini juga bisa diikuti oleh lembaga lain dan melihat kondisi ekonomi negara yang seperti ini, harusnya membuat kita semakin peduli. Apalagi anak yatim berbeda dengan orang-orang seperti kita yang sudah dewasa, harusnya perlu dukungan khusus bagi mereka,” pungkasnya. (ws13/rhd)