Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang menghadiri Sertijab Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Malang. Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak penggerak PKK berkolaborasi dan mengingatkan suksesnya pembangunan berawal dari keluarga.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, momen ini bukan sekedar serah terima jabatan. Tapi juga momentum untuk memperkuat komitmen.
“Perbaiki semangat dalam menjalankan amanah. Saya berharap, kinerja yang lebih baik dan amanah, dengan merealisasikan rencana-rencana yang sejalan dengan program pembangunan pemerintah,” seru Wahyu, Rabu (12/3/2025).
Wahyu menekankan, pentingnya sinergi antara TP PKK dengan Pemkot Malang. Pasalnya, dalam kepemimpinannya selama lima tahun ke depan, ia berkomitmen mewujudkan ‘Kota Malang Mbois dan Berkelas’.
“Ada akronim terkait dengan Mbois. Akronimnya yaitu, mandiri, berbudaya, optimis, indah, sejahtera dan berkelas,” ujarnya.
Wahyu menuturkan, upaya mencapai visi tersebut diwujudkan melalui lima program unggulan. Dari kelima program unggulan tersebut, edukasi merupakan program unggulan utama.
Sehingga, Politisi Gerindra itu mengingatkan pentingnya peran TP PKK terkait edukasi. Hal ini sebagai upaya menyukseskan program pembangunan Kota Malang.
“Saya percaya PKK memiliki andil dalam menggerakkan dan memberdayakan keluarga. Ibu-ibu PKK dapat memberikan edukasi dan mendorong pola hidup sehat sehingga dapat berkontribusi pada generasi yang cerdas dan produktif,” ucapnya.
Menurutnya, peran TP PKK yang dimulai dari unit keluarga dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat. Apalagi, TP PKK juga memiliki peran dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin mengingatkan kader PKK fokus pada program prioritas. Menurutnya, program prioritas yang berdampak langsung itu penting untuk mendorong perubahan kualitas SDM.
“Fokus pada program prioritas yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.

Arumi Bachsin menjelaskan, TP PKK di setiap daerah memiliki kewenangan dalam menyusun program kerja. Pasalnya, setiap daerah memiliki dinamika yang berbeda.
“Kalau dari pusat ada program prioritasnya, dari kami juga ada. Tapi di setiap kota harus punya program prioritas sendiri, karena dinamika yang dihadapi berbeda,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat menuturkan, ia siap menjalankan amanah barunya. Meski demikian, ia tak mencanangkan target seperti 100 hari kerja.
“Menurut saya, progres itu dinamis seiring dengan upaya menangani dinamika yang ada. Sehingga apa yang baik dan berdampak segera kami lakukan,” pungkasnya.
Ia menilai, program-program yang berdampak bisa dimulai dari lingkup keluarga, seperti edukasi dan pemberian makanan sehat. Lebih lanjut, ia menegaskan, siap mendukung program pembangunan untuk turut mewujudkan ‘Kota Malang Mbois dan Berkelas’. (ws13/rhd)