• Melalui Bimtek Pembibitan & Inovasi Pengolahan Jamur Tiram
Banyuwangi, SERU.co.id – Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM UB), merupakan salah satu kegiatan strategis dari LPPM Universitas Brawijaya yang secara rutin dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat produktif di kawasan pedesaaan.
Salah satunya, Desa Kebonrejo sebagai salah satu daerah penyangga Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) di Kabupaten Banyuwangi, yang memiliki program pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi sumberdaya alam. Dimana wilayahnya meliputi hutan, perkebunan, pemukiman warga dan lahan pertanian.
“Inisiasi keterlibatan masyarakat di kawasan TNMB adalah salah satu strategi penting untuk optimalisasi kawasan dan sumberdaya TNMB, dalam meningkatkan peran sektor ekonomi dan konservasi sumberdaya alam,” ungkap Ketua Tim DM UB, Dr Fitria Dina Riana, SP, MP.
Adanya penumbuhan usaha kreatif, menjadikan masyarakat Desa Kebonrejo maju dan sejahtera melalui usaha berbasis ekonomi kreatif yang berkelanjutan, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Dan sebaliknya, akan mendukung konservasi kawasan.
Melalui pemberdayaan 2 kelompok masyarakat (pokmas) produktif, yaitu Kelompok Tani Kopi (KTK) “Oceano”, dan Kelompok Budidaya Jamur Tiram (KBJT) “Maju Bersama”. Permasalahan yang dihadapi oleh kedua mitra pokmas ini terkait terbatasnya teknologi dalam peningkatan kualitas dan kapasitas produk yang efisien dan efektif, dapat dengan mudah direncanakan solusinya. Meski perlu usaha keras untuk melakukannya hingga berhasil.
Permasalahannya cukup pelik. Produksi yang cukup tinggi belum menjamin adanya keberhasilan usaha. Rendahnya efisiensi produksi akibat dari harga beli baglog yang semakin naik, menjadikan biaya produksi meningkat. Keterbatasan pasar produk jamur tiram dalam bentuk segar juga menjadi kendala usaha.
“Sebagai institusi akademik, Universitas Brawijaya berkewajiban melakukan perluasan pengetahuan dan peningkatan ketrampilan usaha bagi masyarakat,” imbuh Fitria Dina Riana, diamini anggotanya Dr Eng Evi Kurniati, STP, MT, Mas’ud Effendi, STP, MP, dan Jaya Mahar Maligan, STP, MP.
UB melalui kelompok pengabdian masyarakat (Tim DM UB) memberikan bantuan peralatan berupa Laminar (alat pembibitan jamur F0, F1 dan F2), serta kegiatan Bimbingan Teknis Teknologi Pembibitan dan Inovasi Pengolahan Jamur Tiram Putih di Desa Kebonrejo, Jumat (24/7/2020).
Bantuan peralatan berupa laminar dan bimbingan teknis teknologi pembibitan, bertujuan agar kelompok budidaya jamur dapat mengefisienkan produksinya, dengan membuat baglog menggunakan bibit sendiri dan tidak bergantung pada produsen baglog.
Pada kesempatan itu pula, Tim DM UB sekaligus melakukan bimbingan teknis teknologi pembibitan dan pengolahan jamur tiram. Teknologi pembibitan melalui kultur jaringan menggunakan media kentang, dextrose, agar-agar, air, alkohol, spiritus, dan kapas. Digunakan untuk mendapatkan bibit F0, F1 dan F2.
“Dengan bimtek tersebut, diharapkan para pelaku kelompok usaha memiliki pemahaman dan ketrampilan yang tinggi dalam pembuatan bibit yang berkualitas tinggi,” tandas Fitria.
Praktisi UKM Jamur, Siti Mahmudah, berkenan berbagi pengalaman dalam inovasi pengolahan jamur. Kelompok Jamur “Maju bersama” mendapatkan bimbingan teknis pengolahan nugget, jamur crispy dan sate jamur, yang selama ini menjadi produk olahan unggulan dan berpotensi pasar tinggi.
Menurut Siti Mahmudah, inovasi pengolahan jamur merupakan solusi permasalahan keterbatasan pasar jamur segar. Puncak panen jamur pada bulan kedua menjadikan kelompok usaha kesulitan memasarkan produknya.
“Selain sebagai solusi pemasaran, pengolahan menjadi usaha peningkatan nilai tambah produk jamur, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan pendapatan kelompok usaha,” ungkap Siti Mahmudah.
Melalui kegiatan bertajuk “Penguatan Kinerja Masyarakat Produktif Desa Penyangga Meru Betiri melalui Sinergi Agroindustri Kopi dan Jamur Tiram yang Berkelanjutan di Desa Kebonrejo, Kabupaten Banyuwangi,” Tim DM UB memiliki harapan agar dapat menguatkan kinerja masyarakat produktif di Desa Kebonrejo sebagai Daerah Penyangga Kawasan Meru Betiri, melalui pemberdayaan masyarakat dan transfer alih teknologi pada Agroindustri Jamur Tiram yang berkelanjutan menuju Desa Mandiri. (rhd)