Organisasi Masyarakat Sipil Mengutuk Keras Ulah Oknum Aktivis Perlindungan Perempuan Dan Anak

Organisasi Masyarakat Sipil Mengutuk Keras Ulah Oknum Aktivis Perlindungan Perempuan Dan Anak
Salah satu aktivis perlindungan perempuan dan anak saat memberikan keterangan persnya terkait OTT Pemerasan oleh oknum wartawan dan aktivis PA. (foto: dik)

Batu, SERU.co.id – Organisasi masyarakat sipil yang terdiri dari PC Muslimat NU Kota Batu, Suara Perempuan Desa, LBH APIK Kota Batu, Jaringan Gusdurian Kota Batu dan Karya Bunda Community (KBC) menyatakan sikap mengutuk keras dan menyesalkan apa yang dilakukan oleh oknum aktivis FDY.

Oknum aktivis tersebut tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) atas dugaan tindak pidana pemerasan terhadap pihak yang diduga melakukan tindakan kekerasan seksual atas siswanya.

“Perbuatannya telah mengoyak dan mencederai rasa keadilan korban dan berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap Lembaga Layanan untuk Perlindungan Perempuan dan Anak, ” seru Ketua KBC, Siti Yulaikah.

Siti mengungkapkan, dengan kejadian dugaan pemerasan itu, di masyarakat akan timbul sebuah pertanyaan, kemana lagi masyarakat pencari keadilan akan mengadu. Jika lembaga yang dipercaya justru merusaknya dengan memanfaatkan korban.

“Kami prihatin bahwa tindakan pemerasan sanggup dilakukan oleh seseorang yang selama bertahun tahun dikenal sebagai aktifis hak anak . Dan bekerja pada lembaga layanan untuk perlindungan anak dan perempuan yang disediakan Pemkot Batu,” ungkap suara perempuan desa, Mianah.

Selain itu, Organisasi Masyarakat Sipil juga menyatakan mengutuk keras dugaan pencabulan yang dilakukan pimpinan pondok pesantren kepada korban. Pihaknya berempati terhadap korban pencabulan dan mendukung segala upaya untuk pemulihan anak anak tersebut serta penegakkan hukum agar korban mendapatkan keadilan.

“Kami mendukung Polres Batu dalam menuntaskan proses terhadap Tersangka pelaku pencabulan maupun FDY Tersangka pemerasan, ” cetus Deasy Ketua LBH APIK kota Batu.

Sementara itu, Haris El Mahdi dari GUSDURian Kota Batu dan Gini Astutik dari PC Muslimat Kota Batu juga ingin mengajak semua elemen masyarakat Kota Batu untuk terus bekerjasama serta bahu membahu dan melakukan upaya pencegahan maupun penanganan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, saudara FDY yang sejak 2024 diangkat DP3AP2KB Kota Batu ditunjuk sebagai koordinator P2TP2A. Dalam penanganan kasus dugaan pencabulan oleh oknum Pengurus salah satu Ponpes di Batu ini, ia memanfaatkan posisi dirinya sebagai Petugas P2TP2A. FDY diduga melakukan pemerasan kepada pelaku dan meminta uang sejumlah Rp340 juta. (dik/ono)

disclaimer

Pos terkait