Malang, SERU.co.id – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) telah menyerahkan desain awal Pasar Besar Malang kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Desain ini menjadi bagian dari tahap awal penyusunan Detail Engineering Design (DED). Saat ini, proses penyusunan DED telah mencapai sekitar 70 persen.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menyatakan, desain awal Pasar Besar Malang (PBM) merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan IAI wilayah Malang.
“Penyusunan DED kini telah mencapai 60 hingga 70 persen dan dilakukan secara bertahap. Proses ini merupakan bagian dari CSR yang melibatkan IAI beserta timnya. Kami berharap hari ini bisa menyerahkan kelengkapan data pendukung untuk Pasar Besar,” seru Iwan.
Selain penyusunan DED, proses perizinan pembangunan PBM juga terus berjalan. Saat ini, keseluruhan progres proyek telah mencapai sekitar 90 persen. Beberapa tahapan yang telah dikerjakan meliputi DED, studi kelayakan, dan persyaratan lain untuk pengajuan dana dari APBN.
“Hal utama yang perlu diselesaikan adalah Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), yang saat ini masih dalam tahap penganggaran. Setelah studi kelayakan dan DED rampung, proses Andalalin dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) akan menyusul. Secara keseluruhan, kami menilai progresnya sudah 90 persen untuk diajukan ke Kementerian PUPR,” tambah Iwan.
Pembangunan PBM mendapatkan berbagai tanggapan dari para pedagang. Meski begitu, mayoritas pedagang telah menyatakan persetujuan terhadap proyek ini. Pemkot Malang tetap menjalin komunikasi dengan mereka yang masih memiliki pandangan berbeda.
“Dialog dengan pedagang masih terus dilakukan untuk mencapai kesepahaman. Beberapa pihak memerlukan pendekatan yang lebih intensif agar mencapai kesepakatan bersama. Sambil menunggu, kami terus memproses penyampaian dokumen kepada pemerintah pusat,” jelasnya.
Selain proyek PBM, IAI wilayah Malang juga menyerahkan desain awal untuk revitalisasi Kayutangan Heritage. Pemkot Malang juga menerima CSR dari Bank Jatim berupa mobil pelayanan pajak keliling.
(ska/rhd)
