Gelis Maca Kota Malang Raih Predikat Kedua Kota Gemar Membaca di Jatim

Gelis Maca Kota Malang Raih Predikat Kedua Kota Gemar Membaca di Jatim
Anak SD membaca literasi di mobil baca keliling. (pro)

Malang, SERU.co.id – Gerakan Literasi Masyarakat Membaca (Gelis Maca) Kota Malang meraih predikat kedua dengan tingkat kegemaran membaca (TGM) tertinggi di Jawa Timur. Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, nilai TGM Kota Malang mencapai 83, masuk dalam kategori ‘Sangat Tinggi.’ Kota Malang menempati posisi kedua setelah Kota Surabaya dalam indeks literasi tersebut.

Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati mengungkapkan, peningkatan TGM ini merupakan hasil dari berbagai program literasi yang dijalankan. Beberapa di antaranya, mobil baca keliling, layanan antar buku dengan sepeda motor, dan Gerakan Literasi Masyarakat Membaca (Gelis Maca). Program ini bertujuan untuk mempermudah akses bacaan bagi masyarakat di berbagai wilayah.

Bacaan Lainnya

“Lewat inovasi Gelis Maca, kami mengoptimalkan pengelolaan rumah pintar yang sudah terbentuk,” seru Yayuk.

Sebagai informasi, pada tahun 2022 TGM Kota Malang berada di posisi ke 22. Dan di tahun 2023 naik ke peringkat 14 dari 38 kabupaten/kota se-Jatim. Hingga tahun 2024, TGM Kota Malang menempati posisi kedua, setelah Kota Surabaya.

Yayuk menambahkan, program ini mencakup bantuan bacaan berkualitas dari Perpustakaan Nasional. Selain itu, ada sosialisasi buku digital, pendampingan komunitas literasi, serta workshop menulis bagi pemustaka di rumah pintar.

Gelis Maca Kota Malang Raih Predikat Kedua Kota Gemar Membaca di Jatim
Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati. (pro)

Dispussipda Kota Malang memprioritaskan 15 rumah pintar yang tersebar di daerah pinggiran kota. Setiap rumah pintar mendapatkan bantuan buku digital senilai Rp5 juta dari penerbit buku. Selain itu, kerja sama dengan perguruan tinggi dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) terus dilakukan untuk mendukung peningkatan literasi.

Dalam Rumah Pintar tersebut, dilakukan Sosialisasi i-Pusnas dan Pemasangan QR-Code Pusat Baca Digido, pendampingan dari komunitas literasi pada pemustaka baru di rumah pintar. Selanjutnya, workshop menulis bagi pemustaka di rumah pintar.  dan kolaborasi dengan mitra eksternal.

Baca juga: Disdikbud Kota Malang Atur Kegiatan Belajar Selama Ramadan 2025

Indikator penilaian TGM meliputi beberapa aspek penting yang menentukan tingkat literasi masyarakat. Aspek tersebut mencakup: frekuensi membaca per minggu, jumlah bahan bacaan per triwulan, serta durasi membaca harian. Selain itu, akses masyarakat terhadap internet menjadi faktor penting dalam penentuan indeks literasi.

Pada 2025, Dispussipda Kota Malang menargetkan untuk mempertahankan capaian TGM yang telah diraih. Yayuk menyebutkan, menyaingi Kota Surabaya membutuhkan usaha yang lebih besar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membuka layanan perpustakaan setiap Senin hingga Sabtu. Baik di perpustakaan umum maupun di Pojok Baca Digital (POCADI) di Mal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka, Malang Creative Center (MCC) dan Taman Trunojoyo.

Baca juga: 300 Siswa Ikuti Smart Student Competition di Kota Malang, Raih Juara dari Berbagai Kategori

“Kami akan mengintensifkan kunjungan ke rumah pintar dan berupaya menambah jumlahnya,” kata Yayuk.

Pihaknya berencana mengajukan bantuan 1.000 buku dan rak ke Perpustakaan Nasional. Dari total 25 kelurahan yang diajukan, sebanyak 20 kelurahan telah ditetapkan sebagai penerima bantuan. (ska/rhd)

disclaimer

Pos terkait