Malang, SERU.co.id – Dua orang perawat magang di Puskesmas Adimulyo, Kecamatan Singosari menjadi sasaran amukan seorang ODGJ, 7 Januari 2025 lalu. Kejadian tersebut mengakibatkan salah satu korban harus meninggal dunia setelah sempat koma beberapa waktu.
Kapolsek Singosari, AKP Try Widyanto Fauzan membeberkan, kedua korban adalah Anom Kukuh Yuwono dan Muhamad Firly Akbar Firdaus (26). Saat itu mereka tengah melaksanakan kegiatan posyandu balita dan lansia, di Dusun Ranu Kumbolo, Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari.
Setelah kegiatan selesai, kedua perawat magang itu hendak pulang ke Puskesmas dengan menggunakan kendaraan roda dua. Disaat perjalanan mereka justru bertemu dengan AS (38), seorang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tenang berkeliaran di kawasan tersebut.
“Sampai di mulut gang Dusun Ranu Kumbolo, mereka bertemu ODGJ laki-laki yang membawa gunting,” terang Try, saat dikonfirmasi SERU.co.id.
Try menerangkan, disaat itu pula AS secara tiba-tiba berlari kemudian mengambil dua buah batu paving dan melempar kepada dua korban. Nahasnya, lemparan itu tepat mengenai Kukuh dan Firly.
“Kena kepala sebelah kanan (Firly), karena pada saat itu saudara Kukuh mengenakan helm. Sehingga tidak begitu fatal. Sementara Firly tidak mengenakan helm, sehingga mengakibatkan kepalanya mengalami luka memar dan benjol dan tidak sadarkan diri,” jelasnya.
Tak berhenti disitu saja, AS kemudian kembali mengambil batu dengan ukuran yang lebih besar dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kiri AS juga masih mengambil gunting.
Dikatakan Try, saat itu korban Kukuh berusaha melawan AS agar tidak kembali melukainya dengan korban Firly.
“Menjatuhkannya ke aspal sambil berteriak meminta tolong hingga akhirnya warga menghampiri untuk memberikan bantuan,” jelas Try.
Setelah AS berhasil diamankan warga, korban Firly kemudian dibawa Puskesmas Ardimulyo, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Setelah mendapatkan perawatan dan koma beberapa hari, akhirnya Firly dinyatakan meninggal dunia pada, 4 Februari 2025 kemarin.
“Meninggal dunia. menurut informasi yang didapatkan akibat dari lemparan ODGJ tersebut, menyebabkan adanya perdarahan pada kepala dan telah dilakukan dua kali operasi,” terangnya.
Sedangkan untuk AS, setelah aksi pemukulan itu dirinya diamankan dan dibawa Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang.
Try menambahkan, AS sebelumnya sudah sempat dirawat di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang. Namun karena terkendala biaya, sehingga perawatan AS terpaksa dihentikan dan dirinya dikembalikan ke keluarga. (wul/ono)