• Hadir 39 titik di Jawa Timur, dilengkapi pusat perekonomian desa
Surabaya, SERU.co.id – PT Pertamina (Persero) terus menjalankan program pembangunan Pertamina Shop (Pertashop) di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Hingga Agustus 2020, mini outlet Pertashop telah hadir di 39 titik penyaluran yang tersebar di wilayah Jawa Timur.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR V, Rustam Aji menjelaskan, Pertamina terus menggencarkan pembangunan Pertashop di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Selain BBM, Pertashop juga menyediakan produk unggulan Pertamina lainnya, seperti LPG Bright Gas dan produk-produk Pelumas.
“Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil, untuk melayani kebutuhan konsumen BBM yang tidak/belum terlayani oleh lembaga penyalur resmi Pertamina lainnya, seperti SPBU,” seru Rustam.
Pertashop untuk pemenuhan BBM di desa, terutama 53 persen Kecamatan di Indonesia, yang belum terjangkau akses SPBU dengan memanfaatkan asset desa.
“Pembangungan Pertashop diprioritaskan untuk daerah-daerah yang belum terjangkau SPBU, dengan tetap mengedepankan aspek HSSE,” tambahnya.
Pembangunan Pertashop di Jawa Timur telah mencapai 39 titik penyaluran. Pertashop tersebut tersebar 1 titik di Gresik, 3 titik di Lumajang, 1 titik di Mojokerto, 2 titik di Kediri, 2 titik di Lamongan, 4 titik di Jombang, 1 titik di Probolinggo, 1 titik di Jember, 1 titik di Banyuwangi, 1 titik di Bondowoso, 3 titik di Malang, 3 titik di Blitar, 2 titik di Tulungagung, 4 titik di Madiun, 1 titik di Ponorogo, 4 titik di Ngawi, 3 titik di Pamekasan, 1 titik di Bangkalan, dan 1 titik di Bojonegoro.
“Titik suplai untuk Pertashop berasal dari Integrated Terminal (IT) Surabaya Group, IT Tanjung Wangi, Fuel Terminal Malang, Fuel Terminal Madiun, Fuel Terminal Tuban, dan Fuel Terminal Camplong,” beber Rustam.
Sedangkan di luar Jawa Timur, terdapat 7 titik yaitu 1 titik di Karangasem, 1 titik di Tabanan, 1 titik di Lombok Tengah, 1 titik di Badung, 1 titik di Bangli, dan 2 titik di Lombok Timur, yang disuplai dari Fuel Terminal Sanggaran dan Fuel Terminal Ampenan.
“Total telah teralisasi sebanyak 46 titik di wilayah Jatimbalinus dari target 82 titik yang ditetapkan oleh Kemendagri pada tahun 2020,” tandas Rustam.
Pertamina memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM sebagai pengelola Pertashop. Sejalan Program Pertamina One Village One Outlet, sehingga nantinya pemerintahan desa memiliki pusat ekonomi baru.
Kepala Desa Kalisongo Kecamatan Dau Kabupaten Malang, Siswanto, mengungkapkan Pertashop di desanya merupakan crash program Pertamina yang dibuka sejak 20 Mei 2020. Untuk operasionalnya, pihaknya menggandeng PT. Mitra Bumdes Nusantara ejawantah kerjasama 7 BUMN, yaitu Perum BULOG, Danareksa, Pertamina Retail, PPI, RNI, PIHC, dan PTPN 3.
“Masyarakat sangat senang dengan dibukanya Pertashop. Melalui Pertashop, masyarakat dapat membeli Pertamax dengan harga sama di SPBU. Tercatat, volume penjualan rata-rata 420 liter/hari sejak dibuka,” ungkap Siswanto.
Siswanto juga menambahkan, selain Pertashop, juga dibangun semacam kawasan pertokoan. Dimana masyarakat dapat berjualan barang-barang kebutuhan pokok dan potensi desa lainnya.
Sementara itu Kepala Desa Kraton, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, Didi Purwantono mengungkapkan, Pertashop di desanya dibuka sejak 20 Mei 2020 dengan rata-rata penjualan 590 liter perhari.
Direktur Bumdes Bersama Singosari, Agus Sudrikamto, menceritakan pengalamannya bekerjasama dengan Pertamina dalam mendirikan Pertashop di wilayah Malang. Menurutnya, pengalamannya bertambah luas dengan bekerjasama, melihat dan menyesuaikan ritme kerja dengan manajemen dan visi BUMN, dalam mendukung aktivitas ekonomi desa.
“Diharapkan, Pertashop ini dapat menjadi motor penggerak Pendapatan Asli Desa (PAD) di masa yang akan datang dan mendorong perekonomian dan kesejahteraan desa,” tandas Agus. (rhd)