Surabaya, SERU.co.id – Puluhan mahasiswi Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) Putri Mantingan mengunjungi BKKBN Jawa Timur untuk belajar tentang kehumasan, pelayanan publik, dan program Bangga Kencana bertempat di Ruang LIBI BKKBN Jawa Timur. Kunjungan ini merupakan bagian dari studi ilmu komunikasi yang menjadi salah satu program studi di Fakultas Humaniora.
Plt. Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, dr. Sofyan Rizalanda, M.Kes. mengatakan, kunjungan ini merupakan bagian dari studi pendidikan ilmu komunikasi yang menjadi salah satu program studi di Fakultas Humaniora Universitas Darussalam Gontor.
Sekaligus mengenalkan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)
“Kita sangat terbuka menerima kunjungan dari berbagai institusi pendidikan, termasuk Gontor Putri. Saya juga mengundang Gontor Putra untuk datang di lain kesempatan agar bisa mendapatkan informasi lengkap terkait program kependudukan dan pembangunan keluarga,” seru dr. Sofyan Rizalanda kepada awak media, Kamis (30/1/2025)
Pentingnya edukasi bagi remaja putri mengenai persiapan pernikahan, terutama dalam hal kesehatan dan gizi untuk mencegah stunting. Menurutnya, generasi muda harus dibekali pengetahuan yang cukup agar dapat membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.
Dikatakannya, kelompok pemuda saat ini jumlahnya besar, sehingga penting bagi mereka untuk memiliki pemahaman yang baik tentang pembangunan keluarga dan kependudukan. Harapan kami, setelah mereka menyelesaikan pendidikan, mereka bisa menjadi agen perubahan di masyarakat, membantu mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan,” ujar dr. Sofyan Rizalanda
Staf pengajar Universitas Darussalam Gontor, Nurhana Marantika mengatakan, rasa syukur atas kesempatan berkunjung ke BKKBN Jawa Timur.
“Kita mendapatkan banyak informasi dan edukasi, terutama terkait pentingnya menjaga kesehatan perempuan sebelum menikah. Awalnya, anak-anak ingin belajar tentang kehumasan, tetapi ternyata kita juga mendapatkan wawasan luar biasa mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan stunting,” ungkap Nurhana Marantika
Kesehatan perempuan, terutama remaja putri, harus dijaga sejak dini agar kelak mereka dapat menjadi ibu yang mampu memberikan gizi dan pola asuh yang baik bagi anak-anaknya. Kami juga berencana mengajak mahasiswa putra dalam kunjungan berikutnya agar mereka memahami peran laki-laki dalam keluarga.
Mahasiswi Ilmu Komunikasi semester 2 Maftuhatu Rohmah mengatakan, kunjungan ini memberikan wawasan baru baginya.
“Mungkin setelah ini saya bisa berpartisipasi lebih aktif di masyarakat, misalnya dengan membantu ibu-ibu PKK dalam menyebarkan informasi yang saya dapatkan hari ini,” ujar Maftuhatu Rohmah .
Mahasiswi asal Palembang yang turut dalam kunjungan ini juga menambahkan bahwa edukasi mengenai kesehatan reproduksi harus lebih diperkuat, terutama bagi mereka yang berasal dari luar kota atau luar Pulau Jawa, agar memiliki kesadaran lebih baik dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para mahasiswi Gontor Putri untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan pembangunan keluarga yang berkualitas. (sby2/ono)