Malang, SERU.co.id – Anda tertarik bersepeda demi kesehatan tubuh, tetapi tak punya sepeda. Atau ingin punya sepeda, tetapi anggaran mepet? Solusi mudah dan realistis untuk bisa bersepeda tanpa kantong bolong, sewa sepeda saja.
Tak usah bingung mau ke mana sewa sepeda. Ada banyak persewaan sepeda. Salah satunya, Wijaya Fun Cycling. Tak sekedar sewa sepeda, namun penyewa akan mendapatkan literasi mana sepeda yang cocok dengan kebutuhan. Nantinya, ketika pengin memiliki sepeda, tak asal beli.
“Biasanya kami menyediakan paket wisata liburan. Namun kebetulan saat ini banyak masyarakat aktif gowes atau bersepeda. Jadinya kami menyediakan paket wisata bersepeda Wijaya Fun Cycling ini,” ungkap Hendri Wijaya, owner Wijaya Fun Holiday, di basecamp jalan Kapi Woro III, Sawojajar, Kabupaten Malang ini.
Harga paket hemat yang ditawarkan pun cukup terjangkau. Cuma Rp 100 ribu, penyewa mendapatkan pinjaman 1 unit sepeda dan helm, makan dan minum, guide, asuransi dan gratis foto dokumentasi.
“Paket bersepeda tersebut untuk rute pendek sekitar kota atau pedesaan bagi pemula. Jaraknya sekitar 7 – 12 kilometer. Seperti melewati destinasi wisata tematik Kampung Warna-warni, Alun-alun, Balaikota. Tentunya jalur yang kita lalui juga cukup mengasyikkan,” imbuh Hendri, saat menemani Komunitas Sepeda Pewarta (Kasep), di Kali Cemplong.
Selain paket hemat, ada beberapa destinasi wisata bersepeda lainnya. Seperti ke Paralayang Batu, Puncak B29 Lumajang, Bukit Teletubbies Bromo, Lembah Indah Malang, Pantai Malang Selatan, dan lainnya. Tentunya dengan beragam harga paket tergantung jumlah peserta.
“Kami juga menyediakan loading, dijemput atau diantarkan ke tujuan, kemudian gowes ramai-ramai. Tergantung permintaan dan nego,” tandas Ketua Pariwisata Malang Raya (Parimaya) ini.
Pengalaman pertama dirasakan salah satu mahasiwa PTN di Malang. Lantaran beberapa temannya seringkali bercerita mengunjungi destinasi wisata dengan bersepeda. Maka dia mencoba sewa sepeda untuk bersepeda bersama rekan-rekannya.
“Rutenya cukup bagus bagi pemula. Tak terlalu ekstrim, tak landai, namun ada tantangannya. Menyusuri pinggiran sungai, melewati hutan bambu, jadi ga terlalu terik. Cukup mengasyikkan,” tutur Andi Hartik, wartawan Kompas.com. (rhd)