Malang, SERU.co.id – GM, seorang gadis belia asal Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang sempat hilang selama tiga hari. Diketahui belakangan, ternyata korban diculik dua teman laki-lakinya dan disekap di sebuah rumah daerah Kecamatan Lumajang.
KBO Satreskrim Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara menjelaskan, kedua pelaku tersebut adalah BFF (18), warga Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang. Bersama anak berhadapan dengan hukum (abh), MRBI (17), warga Kecamatan Pakisaji. Dicka menuturkan, penculikan hingga penyekapan yang dilakukan para remaja ini, ditengarai lantaran dendam pribadi salah satu pelaku kepada korban.
“Awalnya ingin menyakiti karena ada dendam pribadi. Mereka temenan (korban dan pelaku) terus diajak sampai ke Lumajang,” seru Dicka, saat dikonfirmasi.
Dirinya menerangkan, dari pengakuan MRBI, mereka sudah berniat melukai korban. Namun diduga karena tidak tega, niatan tersebut dibatalkan oleh kedua pemuda itu.
“Dari tersangka ada niatan melukai. Tapi sampai sana diurungkan karena gak tega. Karena mereka juga pelaku anak-anak, dari psikisnya belum terlalu tega untuk melakukan perbuatan itu,” bebernya.
Dalam proses penculikan korban, mereka juga berpikir untuk menguasai barang-barang berharga milik gadis belia tersebut.
“Niatan salah satu tersangka katanya sekalian barang diambil tapi gak jadi,” terangnya.
Dikatakan Dicka, terdapat luka sayatan benda tajam pada leher korban. Pemeriksaan sementara, korban juga sempat dilecehkan oleh pelaku.
Sementara itu, ayah korban, S mengatakan, sebelum kejadian tersebut, anaknya berpamitan untuk melihat pertunjukan bantengan di daerah Bloboh Kecamatan Bululawang. Kemudian di sana, korban bertemu dengan dua pemuda kenalannya di perkumpulan bantengan.
“Mereka kenalnya di tontonan-tontonan bantengan. Lalu anak saya diajak katanya mau ambil hp, terus diantar pulang dulu. Katanya sampai di sana anak saya dibawa,” terangnya.
Setelah itu, anaknya justru tidak pulang ke rumah hingga dirinya melaporkan ke pihak berwajib. Pihak kepolisian langsung melakukan pencarian hingga ditemukan kedua pelaku dan korban di Kabupaten Lumajang.
“Anak saya disandera, mereka bawa pisau. Saya lapor ke polisi, dipantau dan katanya ada di Lumajang, langsung disergap. Tiga hari gak pulang, pas 1 x 24 jam saya lapor. Selasa baru dapat kabar,” bebernya.
Dirinya mengaku, untuk saat ini kondisi anaknya masih dalam keadaan trauma dan syok berat. (wul/rhd)