Mahasiswi UB Sulap Limbah Sayur Jadi Pakan Ikan Bernutrisi, Raih Pendanaan BRIN

Produk PT ANGPHOT Vitoma. (ist) - Mahasiswi UB Sulap Limbah Sayur Jadi Pakan Ikan Bernutrisi, Raih Pendanaan BRIN
Produk PT ANGPHOT Vitoma. (ist)

Jember, SERU.co.id – Siapa sangka limbah sayur yang selama ini dianggap sampah bisa diubah menjadi pakan ikan berkualitas tinggi? Inovasi ini lahir dari tangan kreatif Arin Khurota, mahasiswi Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Melalui PT ANGPHOT ORION INDONESIA, ia menciptakan pakan ikan berbasis limbah sayur yang difermentasi dengan bakteri probiotik.

Inisiatif ini bermula dari keprihatinan Arin terhadap menumpuknya limbah sayur di Desa Padomasan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember. Daerah ini tidak memiliki tempat pembuangan akhir (TPA). Pada akhirnya, sampah organik sering kali dibiarkan membusuk tanpa pemanfaatan.

“Awalnya, ide ini muncul ketika saya duduk di dekat kolam tambak, memikirkan bagaimana limbah ini bisa bermanfaat. Inspirasi anehnya justru dari ikan sungai yang memakan kotoran manusia hasil fermentasi bakteri dalam usus,” seru Arin, menceritakan titik awal lahirnya inovasi ini.

Arin mulai mengembangkan ide ini pada Mei 2023 dengan uji coba skala kecil menggunakan limbah makanan dari sekitar desanya. Perjalanan panjang penuh trial and error dilalui sebelum akhirnya produk ini diajukan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Agustus 2023.

Usaha tersebut membuahkan hasil. Pada Desember 2023, PT ANGPHOT resmi mendapatkan pendanaan dari BRIN untuk mengembangkan produknya lebih lanjut.

“Kami mendaftar Agustus, lolos seleksi administrasi pada September, pitching pada November. Akhirnya diumumkan lolos Desember 2023,” jelas Arin.

Pendanaan ini menjadi titik balik bagi PT ANGPHOT dalam mengembangkan pakan ikan inovatif hingga siap dipasarkan secara luas.

Mengubah limbah sayur menjadi pakan ikan bukanlah perkara mudah. Tantangan pertama adalah memastikan kandungan protein mencukupi. Pada percobaan awal, kadar proteinnya hanya enam persen, jauh dari target 36 persen yang dibutuhkan pakan ikan berkualitas.

“Itu karena kami belum memiliki standar baku bahan baku. Tapi kami terus memperbaiki formula hingga menemukan komposisi yang tepat,” kata Arin.

Arin Khurota saat mempresentasikan produk Vitoma. (ist) - Mahasiswi UB Sulap Limbah Sayur Jadi Pakan Ikan Bernutrisi, Raih Pendanaan BRIN
Arin Khurota saat mempresentasikan produk Vitoma. (ist)

Selain itu, tim PT ANGPHOT juga harus memastikan pakan bisa mengapung di air, memiliki daya tahan yang baik dan tidak cepat hancur. Namun, dengan riset berkelanjutan, mereka berhasil mengatasi berbagai kendala tersebut. Saat ini, produk mereka tengah dalam proses paten dan sertifikasi bahan baku sebelum masuk ke pasar.

Inovasi ini tidak hanya memberi solusi atas masalah limbah. Namun juga mendukung keberlanjutan sektor perikanan dengan menyediakan pakan berkualitas tinggi dengan harga lebih murah.

“Kami ingin produk ini membantu petani ikan mendapatkan pakan berkualitas dengan harga terjangkau. Sekaligus mengurangi limbah organik yang mencemari lingkungan,” tambah Arin.

Dengan pendanaan BRIN dan semangat inovasi yang tak padam, Arin optimis langkah ini akan membawa transformasi bagi industri pakan ikan di Indonesia. (afi/mzm)

disclaimer

Pos terkait