Jember, SERU.co.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunjukkan itikad baik dalam memperbaiki kerusakan jalan yang menghubungkan kawasan pabrik semen Imasco di selatan Kabupaten Jember. Tindakan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan yang sebelumnya terjadi di kalangan warga, yang sempat melakukan blokade jalan sebagai bentuk protes.
Suhariyanto, seorang pengamat jalan dari Provinsi Jatim yang bertugas di Kecamatan Puger, mengungkapkan bahwa tim reaksi cepat (TRC) kini rutin melakukan patroli setiap hari untuk menambal lubang-lubang yang ada di jalan.
Meskipun perbaikan yang dilakukan bersifat tambal sulam, Suhariyanto menegaskan bahwa daya tahan perbaikan tersebut diperkirakan dapat bertahan hingga enam bulan.
“Ini adalah langkah sementara yang penting untuk menjaga kelancaran akses jalan sambil menunggu perbaikan skala besar dari Dinas PU Bina Marga Jatim,” ujarnya, Senin (20/01/2025).
Sementara itu, Kholilur Rohman, Koordinator Lapangan dari Aliansi Pemerhati dan Pengguna Jalan (APPJ), juga mengonfirmasi bahwa perbaikan jalan telah dilakukan di beberapa titik, termasuk di sepanjang Rambipuji, Balung, dan Puger.
“Kami melihat langsung adanya tindakan nyata dari pemerintah untuk menangani kerusakan jalan, yang juga bertujuan untuk mencegah kecelakaan bagi pengendara,” katanya.
Disisi lain, asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim, Joko Irianto menambahkan, kerusakan jalan di tiga kecamatan tersebut mendapatkan perhatian khusus dengan alokasi anggaran sebesar Rp52 miliar.
“Saat ini sedang dalam proses lelang, dan kami berharap pada tanggal 28 Februari sudah ada pemenang kontrak untuk perbaikan ini,” jelasnya.
Meskipun jalan tersebut masih berstatus kelas III, Joko menekankan pentingnya peningkatan kelas jalan untuk mendukung beban berat kendaraan industri, termasuk pabrik semen dan industri kapur lokal.
Tanggapan juga dilontarkan oleh Muhammad Satib, Anggota Komisi D DPRD Jatim, menilai keberadaan pabrik semen Imasco sebagai investasi yang memberikan dampak luas bagi masyarakat.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya tanggung jawab sosial dari industri untuk tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berkontribusi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat sekitar.
“Industri harus peka terhadap masalah sosial dan lingkungan. Jika mereka bergerak cepat dan kooperatif dengan pemerintah, saya yakin gejolak di wilayah selatan Jember dapat dihindari,” tegas Satib.
Dengan langkah-langkah perbaikan yang sedang dilakukan, diharapkan hubungan antara pemerintah, industri, dan masyarakat dapat terjalin lebih baik, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua pihak. (amb/mzm)