Kemenag Kota Malang Pastikan 44 CJH Lansia Siap Berangkat Haji Tahun 2025

Kemenag Kota Malang Pastikan 44 CJH Lansia Siap Berangkat Haji Tahun 2025
Ilustrasi jemaah haji di tanah suci Makkah. (ska)

Malang, SERU.co.id – Sebanyak 44 calon jemaah haji (CJH) lansia asal Kota Malang dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada tahun 2025. Para CJH lansia ini berusia antara 85 hingga 97 tahun, dan berhak mendapatkan pendampingan keluarga jika dibutuhkan. Program pendampingan CJH lansia ini diharapkan tetap berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kemenag Kota Malang, Subhan menjelaskan, jumlah CJH lansia secara nasional mencapai 660 ribu orang. Jumlah tersebut setara dengan 11 persen dari total daftar tunggu haji yang mencapai 5 juta orang. Data ini berdasarkan catatan terbaru dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Bacaan Lainnya

“Untuk calon jemaah haji lansia di Kota Malang yang akan berangkat di tahun ini berusia 85 hingga 97 tahun. Kalau di tahun sebelumnya itu mencakup jemaah haji dengan usia hingga 109 tahun, di Jawa Timur,” seru Subhan, Jumat (17/1/2025).

Subhan menambahkan, jemaah lansia tetap memiliki hak yang sama untuk melaksanakan ibadah haji. Namun, jika memerlukan bantuan khusus, pendampingan oleh anggota keluarga sangat dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan.

Baca juga: Kebakaran Los Angeles : Antara Rekayasa Sosial dan Kemurkaan Tuhan

“Pendampingnya harus didampingi oleh anak atau menantunya. Namun dengan catatan mereka memiliki porsi haji dengan maksimal masa tunggunya lima tahun,” jelas Subhan.

Saat ini, regulasi terkait pendampingan CJH lansia masih dalam tahap penyusunan oleh Kemenag. Meski demikian, program pendampingan seperti pada tahun-tahun sebelumnya diharapkan dapat terus dilanjutkan. Pendampingan ini dinilai penting, terutama untuk CJH lansia yang membutuhkan perhatian ekstra.

Baca juga: Donasi Korban Laka Bus di Batu Terus Mengalir Lewat Panitia Doa Bersama

“Kami berharap, di tahun ini CJH lansia tetap bisa didampingi oleh anak atau menantunya. Jangan sampai lansia didampingi istrinya yang juga sudah tua, karena hal ini berisiko. Pendamping yang tahu persis kondisi jemaah lansia adalah keluarganya,” imbuh Subhan.

Dengan adanya pendampingan khusus, para jemaah lansia diharapkan, dapat menjalankan ibadah haji dengan baik. Pendamping yang memahami kondisi kesehatan jemaah lansia dapat membantu dalam setiap tahapan perjalanan. Hal ini penting untuk mendukung keselamatan dan kelancaran ibadah mereka di tanah suci. (ska/rhd)

Pos terkait