Malang, SERU.co.id – Sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu, usaha produksi peralatan dapur dari aluminium di Dusun Sumbernongko, Desa Pagak, Kecamatan Pagak tetap eksis. Hingga saat ini, produksi barang-barang favorit ibu-ibu rumah tangga tersebut masih diproduksi dengan cara manual.
Pemilik usaha peralatan rumah tangga dari aluminium, Jaenab (48) mengatakan, usaha tersebut diwariskan sudah turun temurun sejak kakek neneknya. Dan telah berjalan hingga saat ini, yang telah menjadi mata pencaharian utamanya dengan sang suami.
“Sejak tahun 90. Saya turun-temurun, dari kakek nenek,” seru Jaenab saat dikonfirmasi SERU.co.id di kediamannya.
Dirinya mengaku, dalam satu hari dia dan dibantu delapan karyawannya bisa menghasilkan produk dengan ukuran kecil sebanyak 30-50 biji. Sedangkan untuk perkakas ukuran besar, paling banyak sebanyak 10 biji saja.
Dia mengaku, produk yang pihaknya hasilkan cukup bervariasi mulai dari panci berbagai ukuran, dandang bakso, oven, pengukus, irus, wajan dan masih banyak lagi. Untuk kendalanya sendiri, hingga sampai saat ini pihaknya masih memproduksi peralatan dapur tersebut dengan cara manual.
Baca juga: Dibangun dari Kecil, Kini Pasutri Pengusaha Jipang di Ngajum Sudah Pekerjakan Belasan Karyawan
“(Kendala) Alatnya itu kan, sekarang masih manual, maunya press. (Alatnya harganya berapa) sampai Rp60 juta-an katanya,” ungkapnya.
Dikatakan Jaenab, harganya produk juga cukup beragam, untuk perkakas ukuran kecil dibandrol dari harga Rp40-50 ribu. Sedangkan untuk perkakas berukuran besar dengan ketebalan yang cukup tebal, harganya mulai Rp3-3,5 juta.
Baca juga: Keluh Kesah Pedagang Makanan Imbas Cabai Melonjak Tembus Rp110.000/kg
Sementara itu, Sekretaris Desa Pagak, Naroji menjelaskan, terdapat tempat 11 rumah produksi perkakas dapur dari alumunium yang tersebar di TR10, 21 dan 23. Untuk pemasarannya sendiri sudah dikirim ke beberapa daerah, seperti Tulungagung, Kediri, Malang Raya, Blitar dan beberapa daerah lainya.
“Sudah banyak yang mengenal. Cuma disini belum ada labelnya, makanya masyarakat belum bisa melebeli sehingga ini produksi mana. Produksi semacam itu mungkin,” terang Naroji.
Baca juga: Harga Daging di Pasar Besar Malang Tetap Stabil di Tengah Maraknya Kasus PMK
Dimatakan Naroji, kedepan pihaknya punya rencana untuk menjadikan Dusun Sumbernongko ini sebagai sentra produksi perabotan dapur dari alumunium. Sehingga akan menjadi ikon Desa Pajak dan dikenal luas.
“Mungkin kita akan bertemu dengan dinas terkait. Mungkin tindak lanjut kami akan untuk orbitkan alat-alat dapur ini kedepan. Bagaimana ini bisa dikenal oleh masyarakat terutama di Kabupaten Malang sendiri jadi ikon di Desa Pagak,” ungkapnya. (wul/mzm)