Dibangun dari Kecil, Kini Pasutri Pengusaha Jipang di Ngajum Sudah Pekerjakan Belasan Karyawan

Proses pembuatan jipang di Kecamatan Ngajum. (Seru.co.id/wul) - Dibangun dari Kecil, Kini Pasutri Pengusaha Jipang di Ngajum Sudah Pekerjakan Belasan Karyawan
Proses pembuatan jipang di Kecamatan Ngajum. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Seorang ibu rumah tangga bernama Lasmini (54) beserta suaminya, warga Dusun Sumberbeji, Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum menggeluti usaha produksi cemilan Jipang dari kecil. Hingga sekarang sudah dapat mempekerjakan beberapa karyawan di sekitar kediamannya.

Pemilik usaha jipang, Lasmini menjelaskan, usaha yang dirinya rintis tersebut sudah berjalan sejak delapan tahun lalu dengan peralatan dan modal seadanya. Yang hanya ia kerjakan berdua saja dengan sang suaminya.

Bacaan Lainnya

Dia mengaku, usaha ini mereka bangun tanpa sengaja. Dimana dulu dia adalah seorang karyawan pabrik jipang di salah satu pabrik di Kecamatan Pakisaji, namun pada suatu saat sang juragan melarangnya mengambil untuk dijual ke luar. Sehingga dirinya disarankan untuk memproduksinya sendiri saja.

“Awalnya saya sales jualan jipang, tapi juragan tidak mengizinkan diambil orang lain. Jadi disuruh bikin sendiri,” seru Lasmini, saat dikonfirmasi SERU.co.id beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sanusi Ajak Pengusaha Kerjasama Bangun Kabupaten Malang Seperti Pengusaha Bakso Asal Segelan

Namun karena kegigihan dan kerja keras bersama sang suami, kini Lasmini bersama sang suami sudah dapat mempekerjakan 11 karyawan di pabriknya. Selain usaha yang dirinya jalankan semakin berkembang, pasutri tersebut juga turut membuka lapangan pekerjaan di lingkungan tempat tinggalnya.

Dia mengaku, untuk satu hari produksi brondong jagung manis mereka bisa menghabiskan bahan jagung sebanyak setengah kuintal. Sedangkan untuk jipang, setidaknya membutuhkan satu kuintal beras.

Baca juga: Pengusaha Bakso Sukses Biayai Pembangunan Jalan Kampung Secara Mandiri

Lasmini mengaku, untuk pemasaran jipang dan brondong jagung produksinya menyebar ke beberapa daerah. Seperti Pandaan, Pasuruan, Malang Raya dan masih banyak lagi.

“Per pack Rp2800, satu bal Rp14 ribu isi 50 bal. Omset perhari Rp3,5 juta itu kotor,” tuturnya.

Ibu dari dua orang putra itu berharap, agar usahanya semakin berkembang dan bisa membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi di lingkungannya. Sehingga dapat membantu warga yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. (wul/mzm)

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by SERU Media Tepercaya (@serumediatepercaya)

disclaimer

Pos terkait