Ratusan Sapi Terpapar PMK, Komisi II DPRD Minta Disnakkan Tangani secara Serius

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo saat hearing bersama Komisi II DPRD Situbondo, Selasa (7/1/2025). (Seru.co.id/aza) - Ratusan Sapi Terpapar PMK, Komisi II DPRD minta Disnakkan tangani secara serius
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo saat hearing bersama Komisi II DPRD Situbondo, Selasa (7/1/2025). (Seru.co.id/aza)

Situbondo, SERU.co.id – Ratusan sapi di Kabupaten Situbondo terpapar Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Hal itu disampaikan langsung oleh kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo saat hearing bersama Komisi II DPRD Situbondo, Selasa (7/1/2025).

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Situbondo, Achmad Junaidi mengatakan bahwa Menurutnya data yang terpapar penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Situbondo ada 210 sapi.

Bacaan Lainnya

“Jadi dari data 210 sapi yang meninggal 43 ekor,” seru Achmad Junaidi.

Lebih lanjut, Junaidi menjelaskan bahwa akan melakukan langkah langkah untuk mempertajam kesiapan terkait pencegahan dan penanganan.

“Kesimpulan rapat hari ini, setelah ini saya akan rapat bersama koordinator Puskeswan dan petugas teknis lapangan. Kita akan memastikan kedepan pelaksanaan vaksin, pencegahan dan pengobatan itu tidak menjadi kendala,” jelasnya.

Selain itu, terkait rekomendasi darurat PMK, ia menyampaikan bahwa saat ini cukup mengkhawatirkan meski tidak seperti pada tahun sebelumnya.

“Karena kita sudah melakukan vaksinasi sehingga ada imun yang terbentuk di para ternak.Tetapi yang namanya virus kan cepat penyebaran,” terangnya.

Menurutnya, penyebaran PMK terjadi di pasar hewan sehingga dari surat Kementerian Pertanian, Dirjen Peternakan bahwa ketika terjadi kasus maka harus ditutup selama 14 hari.

“Jadi kita akan kaji lagi namun ketika hal itu terjadi maka kita insyaallah bersama satgas PMK akan melakukan penutupan,” tegasnya.

Sementara itu, ketua Komisi II DPRD, Jainur Ridho mengatakan, dari hasil rapat bersama dinas peternakan dan perikanan yang mana kabupaten Situbondo mengalami darurat PMK. Sebab hampir semua kecamatan di kabupaten Situbondo ada permasalahan PMK.

“Itu dibuktikan yang mana tadi disampaikan ada sekitar 43 ekor sapi mati akibat PMK, dan yang belum terlapor kita masih tidak tahu, karena masyarakat kebanyakan yang sapinya sakit itu langsung dijual dengan harga murah. Ini kan merugikan, makanya saya minta pada dinas peternakan dan perikanan untuk secepatnya mengambil langkah langkah penyelamatan agar korban sapi yang mati itu tidak bertambah,” sampainya.

Sehingga pihaknya menghimbau kepada masyarakat Situbondo agar tidak terlalu kawatir kare dirinya telah meminta dinas peternakan dan perikanan segera menangani permasalahan itu.

“Saya harap masyarakat agar tidak khawatir atau resah karena ini akan ditangani oleh dinas peternakan dan perikanan secara serius,” pungkasnya. (aza/mzm)

Pos terkait