Presiden RI Instruksikan Pemerintah Serap Hasil Panen Petani Mulai Februari 2025

Presiden RI Instruksikan Pemerintah Serap Hasil Panen Petani Mulai Februari 2025
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan saat diwawancarai awak media. (foto: Sby2)

Surabaya, SERU.co.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan, agar pemerintah membeli hasil panen petani yang tidak terserap pasar mulai Februari 2025, bertepatan dengan musim panen. Arahan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/1/2025).

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa komoditas hasil panen yang akan dibeli pemerintah melalui Perum Bulog meliputi padi dan jagung.

Bacaan Lainnya

“Presiden RI, Prabowo Subianto, memerintahkan kepada kami bahwa berapa pun produksi hasil panen petani, baik padi maupun jagung, yang tidak terserap oleh pihak swasta, harus dibeli oleh pemerintah,” ujar Zulkifli Hasan kepada awak media, Selasa (7/1/2025).

Langkah pemerintah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sektor pertanian, memperkuat ketahanan pangan nasional, serta mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Pada kesempatan tersebut, Kemenko Bidang Pangan juga membahas penetapan harga beli Bulog untuk sejumlah komoditas, seperti gabah seharga Rp6.500 per kilogram, beras Rp12.000 per kilogram, dan jagung Rp5.500 per kilogram.

“Bulog akan membeli gabah dengan harga baru, dari sebelumnya Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. Gabah tersebut nantinya akan diserahkan kepada penggilingan, dan hasil penggilingan berupa beras akan dibeli dengan harga Rp12.000 per kilogram. Harga jagung juga naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500 per kilogram,” jelas Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan menegaskan bahwa penyerapan hasil panen petani akan mulai dilakukan oleh Bulog pada 1 Februari 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk menyerap hasil panen terbaru dari para petani.

“Pembelian akan berlaku mulai 1 Februari 2025, karena pada saat itu musim panen baru dimulai. Jika diberlakukan sekarang, yang terserap adalah stok lama, sementara tujuan utama kami adalah menampung hasil panen yang baru,” tutup Zulkifli Hasan. (sby2/ono)

Pos terkait