Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Para Pedagang Kantin Sekolah Keluhkan Penurunan Omset

Penjual bakso dan mie ayam di kantin SMPN 2 Kepanjen, Kabupaten Malang. (Seru.co.id/wul) - Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Para Pedagang Kantin Sekolah Keluhkan Penurunan Omset
Penjual bakso dan mie ayam di kantin SMPN 2 Kepanjen, Kabupaten Malang. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Program andalan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak sekolah sangat berdampak terhadap pendapatan penjualan pedagang kantin sekolah. Hal tersebut cukup dirasakan oleh para penjual makanan di kantin Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kepanjen, Kabupaten Malang yang mengalami penurunan hingga 75 persen.

Salah satu penjual di Kantin SMPN 2 Kepanjen, Ria Mulyani menjelaskan, program tersebut sudah mulai diterapkan sejak, Senin (6/1/2025) kemarin. Mulai saat itu pula, dirinya dan para pedagang lainnya merasakan penurunan omzet dibanding sebelum dibagikan MBG tersebut.

Bacaan Lainnya

“Dari kemarin pertama kali di kasih tahu ada makan gratis itu, dampaknya besar. Biasanya habis sekian, kemarin (laku) seperempat pun nggak ada. Kemarin Cuma 25 mangkok. Biasanya 5 kilo mie itu masih kurang, bisa buat 50-70 mangkok tergantung besar kecil porsinya,” seru Ria, saat dikonfirmasi SERU.co.id, Selasa (7/1/2025) siang.

Dirinya mengaku, sempat menanyakan kepada para siswa kenapa tidak jajan ke kantin. Namun para siswa menjawab jika akan mendapatkan makanan gratis, sehingga uang sakunya dapat ia sisihkan untuk jajan diluar sekolah.

“Ngapain bayar kalau ada yang gratisan, bilangnya seperti itu. Tapi mohon maaf kalau seperti itu terus, kantin apa ada gantinya dari pemerintah?,” tuturnya.

Ria mengatakan, penurunan penjualan bakso dan mie ayamnya tersebut bisa mengalami penurunan hingga 75 persen. Namun untuk para rekannya yang lain yang berjualan aneka nasi bisa mengalami penurunan bisa mencapai 90 persen.

“Saya bisa bilang kedikitan banget. Tapi ya teman-teman ya seperti itu bilangnya. Kalau saya mie dan bakso kan nggak ada bosennya ya. Teman-teman yang lain bisa 90 persen berkurangnya. Nasi sama ayam geprek. Nanti juga ketemu nasi di makan siangnya,” tuturnya.

Ria menyebut, jika lahan yang dirinya sewa untuk berjualan para penjual menyewa dengan harga Rp3 juta per tahunnya

Sementara itu, Wakil Kepala SMPN 2 kepanjen bidang Kesiswaan, Purwanti menerangkan, untuk nasib para penjual kantin tersebut pihaknya masih menunggu hasil dari evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tersebut.

“Kami masih menunggu hasil evaluasi karena juknis baru turun kerin sehingga kita belum bisa menentukan. Kita lihat evaluasinya dulu seperti apa, baru sekolah bisa memberikan kebijakan jika sudah uji coba,” terang Purwanti.

Menanggapi penurunan omset tersebut, pihaknya juga akan melakukan beberapa upaya sehingga dapat diterima semua pihak, seperti kebijakan pada uang sewa yang kemungkinan akan diturunkan.

“Omsetnya memang turun nah ini berkaitan dengan sewa. Kebijakan nanti disitu, sewanya diturunkan seperti itu. Jadi ini masih evaluasi,” terangnya. (wul/mzm)

Pos terkait