Malang, SERU.co.id – Program makan bergizi yang diinisiasi pemerintah pusat belum tentu dapat diterapkan di Kota Malang. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih menunggu petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan. Sembari mengkaji kebutuhan anggaran yang dinilai sangat besar sekitar Rp2,5 miliar per hari.
Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Dr Suyadi menjelaskan, program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan meningkatkan asupan gizi siswa. Namun membutuhkan anggaran yang sangat besar, dimana perhitungan anggaran biaya makan satu porsi senilai Rp10.000.
“Biaya tersebut sudah disesuaikan dari sebelumnya, yakni Rp17 ribu per porsi,” seru Dr Suyadi, Jumat (3/1/2025).
Jika dijalankan penuh, program ini diperkirakan membutuhkan Rp50 miliar per bulan atau Rp600 miliar per tahun. Suyadi menilai, angka sebesar itu sulit diakomodir melalui APBD Kota Malang.
“APBD hanya bisa mencakup siswa hingga jenjang SMP, sedangkan program pusat mencakup hingga SMA,” jelasnya.
Suyadi juga mengungkapkan, pelaksanaan program ini akan melibatkan lintas kementerian. Kementerian Pendidikan akan menyiapkan basis data siswa.
“Sedangkan Kementerian Pertanian dan badan gizi akan menyusun detail pelaksanaan,” tambahnya.
Sebelumnya, program makan bergizi telah diujicobakan di Kota Malang dengan melibatkan beberapa sekolah secara sampling. Pemkot Malang kini fokus pada persiapan teknis sambil menunggu koordinasi lebih lanjut dari pemerintah pusat untuk merealisasikan program tersebut.
(ws12/rhd)